Al-Qaidah Rilis Video Terbaru Pemimpin Mereka, Ayman Al-Zawahiri
Ayman al-Zawahiri diklaim AS telah dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan, awal Juli tahun ini. Bahkan Presiden AS, Joe Biden, merilis video di mana dia memuji upaya pasukan yang terlibat dalam operasi pembunuhan al-Zawahiri itu.
JERNIH–Kelompok bersenjata Al-Qaidah, yang selama ini dianggap nyaris tilem, Jumat (23/12) merilis rekaman 35 menit yang diklaim kelompok itu diriwayatkan oleh pemimpin tertinggi mereka setelah meninggalnya Usamah bin Ladin, Ayman al-Zawahiri. Zawahiri sendiri diyakini tewas dalam serangan AS pada Agustus 2022, sebagaimana ditekankan kembali oleh kelompok intelijen SITE, Jumat.
Rekaman itu tidak bertanggal dan transkripnya tidak secara jelas menunjukkan kerangka waktu pembuatannya. Tewasnya Zawahiri dalam serangan AS di Afghanistan, disebut-sebut menjadi pukulan terbesar bagi kelompok militan tersebut, sejak pendirinya, Usamah bin Ladin terbunuh pada 2011.
Zawahiri telah bersembunyi selama bertahun-tahun, dan operasi untuk menemukan dan membunuhnya, menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, adalah hasil kerja “hati-hati, sabar dan gigih” oleh komunitas kontraterorisme dan intelijen.
Al-Qaidah belum menunjuk penggantinya. Tapi Saif al-Adel, seorang mantan perwira pasukan khusus Mesir yang misterius dan rendah hati, yang diyakini merupakan anggota tinggi Al Qaidah, dipandang para ahli sebagai calon utama.
Ayman al-Zawahiri diklaim AS telah dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan, awal Juli tahun ini. Bahkan Presiden AS, Joe Biden, merilis video di mana dia memuji upaya pasukan yang terlibat dalam operasi pembunuhan al-Zawahiri itu.
Dirilisnya video tersebut pertama kali diberitakan kantor berita Reuters. Kantor berita tersebut, mengutip kelompok intelijen SITE, mengatakan bahwa video berdurasi 35 menit yang dirilis oleh organisasi teror tersebut tidak memiliki tanggal atau waktu yang membuktikan tanggal pasti rekaman tersebut. Selain itu, laporan tersebut mengklaim bahwa transkrip juga tidak secara jelas menunjukkan kerangka waktu pembuatannya.
Al-Zawahiri selama ini diyakini merupakan konspirator utama serangan 9/11 yang menewaskan ribuan orang di Amerika Serikat.
Beberapa badan intelijen Amerika, termasuk FBI, mengklaim bahwa al-Zawahiri telah tinggal di Pakistan setelah pendahulunya Usamah bin Ladin terbunuh di Abbottabad. Dalam beberapa kesempatan, media memberitakan kehadirannya di Pakistan. Namun, setelah Taliban merebut Afghanistan pada Agustus 2021, dia pindah ke Kabul untuk memimpin organisasi militan bersenjata tersebut. Meskipun Pasukan AS tidak bereaksi terhadap perkembangan terakhir, para ahli yang mengetahui operasi tersebut menyebut video itu “ketinggalan jaman”.
Siapakah al-Zawahri?
Al-Zawahri lahir di Mesir, 19 Juni 1951, dari keluarga yang nyaman di pinggiran kota Kairo yang rindang dan teduh. Taat agama dari masa kanak-kanak, ia membenamkan dirinya dalam ide kebangkitan Islam Sunni di tengah sekularisme yang terjadi di dunia Arab.
Al-Zawahri bekerja sebagai ahli bedah mata sebagai orang muda yang beranjak dewasa. Tetapi dia juga menjelajahi Asia Tengah dan Timur Tengah, menyaksikan perang Afghanistan melawan penjajah Soviet di negara itu, dan bertemu pemuda Saudi, Usamah bin Ladin dan para militan Arab lainnya. Mereka bersatu untuk membantu mengusir pasukan Soviet dari Afghanistan.
Dia adalah salah satu dari ratusan militan yang ditangkap dan disiksa di penjara Mesir setelah pembunuhan para fundamentalis Islam atas perintah Presiden Anwar Sadat pada tahun 1981. Para penulis biografi mengatakan pengalaman itu semakin meradikalisasi dirinya. Tujuh tahun kemudian, al-Zawahiri hadir saat bin Ladin mendirikan Al-Qaidah.
Al-Zawahri menggabungkan kelompok militan Mesirnya sendiri dengan Al-Qaidah. Dia membawa keterampilan dan pengalaman organisasinya ke Al-Qaida–diasah di gerakan bawah tanah di Mesir. Ia piawai menghindari intelijen Mesir — yang memungkinkan Al-Qaidah mengatur sel-sel pengikut dan melakukan serangan di seluruh penjuru dunia. [Reuters/AP]