Demo pro-Palestina, Wartawan Bakar Diri di Depan Gedung Putih
- Samuel Mena membakar diri tidak untuk mati, tapi melukai lengan kiri sebagai simpati terhadap anak-anak Palesetina yang kehilangan anggota tubuh.
- Manajemen tempatnya bekerja memutuskan akan memecatnya karena melanggar kebijakan perusahaan untuk bersikap netral.
JERNIH — Samuel Mena, jurnalis foto jaringan yang berafiliasi ke CBS News, membakar diri dalam demo pro-Palestina di dekat Gedung Putih, Sabtu 5 Oktober.
Dalam rekaman video yang dibagikan di media sosial terlihat Mena membakar lengan kirinya, sebelum polisi dan orang-orang yang lewat mengelilingi dan memadamkan api dengan air dan kaffiyeh — penutup kepala tradisional Palestina.
“Kami menyebarkan informasi yang salah,” teriak Mena. “Saya seorang jurnalis dan saya mengatakan itu tidak apa-apa.”
Dalam posting blog yang ditulis sebelumnya, Mena mengatakan ia membakar diri untuk memprotes informasi yang salah media AS tentang perang Israel-Hamas di Gaza.
Mena adalah jurnalis foto KTVK/KPHO di Arizona — jaringan yang beralifiasi dengan CBS News. Manajemen KTVK/KPHO mengatakan Mena berada di Washington tidak sedang bertugas pada saat kejadian. Jaringan itu juga mengatakan akan memecat Mena karena melanggar kebijakan perusahaan tentang obyektivitas dan netralitas.
Dalam posting blog panjang yang dipublikasikan sebelum insiden, Mena mengeluh karena harus menggambarkan perang di Gaza sebagai konflik Israel-Hamas sedangkan mayoritas korban adalah warga sipil.
“Berapa banyak warga Palesetina yang terbunuh karena saya biarkan dicap sebagai Hamas? Berapa banyak pria, wanita, dan anak-anak, terkena rudal yang disuplai AS?” tulisnya.
“Kepada sepuluh ribu anak di Gaza yang kehilangan anggota butuh dalam konflik itu, saya berikan lengan kiri saya kepada Anda,” Mena mengakhiri tulisannya.
Berkat aksi pencegahan polisi dan warga sekitar, Mena tidak cedera parah akibat terbakar. Polisi membawa Mena ke rumah sakit untuk dirawat.
Delapan bulan lalu, Aaron Bushnell — anggota AU AS yang masih aktif — membakar diri di depan Kedubes Israel di Washington DC untuk memprotes dukungan negaranya kepada negara Yahudi.
Aksi Bushnell lebih heroik. Ia mengguyur tubuh dengan cairan mudah terbakr, berteriak; Bebaskan Palestina, dan membakar diri. Polisi berusaha memadamkan api agar Bushnell selamat. Api padam, Bushnell tak selamat. Ia meninggal di kemudian hari.
Hari ini, Senin 7 Oktober, beberapa kota di Eropa dan AS akan diwarnai aksi demo setahun perang brutal Israel-Hamas.