Veritas

Josep Borell: UE tak Siap Perang Karena Terlalu Lama Hidup Damai

  • Uni Eropa dibangun dengan panji perdamaian, yang membuat perang hilang dari imajinasi kolektif.
  • Akibatnya, Uni Eropa tak siap menghadapi perang seperti di Ukraina.

JERNIH — Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan pihaknya tidak siap perang seperti yang terjadi di Ukraina akibat terlalu lama hidup dalam damai.

“Kita harus belajar dari perang di Ukraina,” kata Borrell dalam panel debat yang diselenggarakan Center for European Policy Studies (CEPS). “Coba lihat, tentara Eropa tidak bisa bertahan selama lebih dua pekan. Mereka kehabisan amunisi.”

Borrell juga tidak percaya negar-negara Eropa dapat meningkatkan kemampuan militer secara substansial pada waktu yang tepat, karena prosesknya sukarela dan tidak ada hukum gravitasi untuk membuat sesuatu terjadi.

Meski sudah diketahui di mana kekurangan pertahanan UE, lanjut Borrell, harus ada panggilan untuk bangun bagi setiap anggota untuk bertindak secara terkoordinasi dan tidak membuang-buang uang.

Borrell juga mengungkapkan kekecewaan betapa perang di Ukraina bukan merupakan panggilan untuk bangun.

Dia menunjukan fakta bahwa orang Eropa sudah terbiasa dengan perdamaian, dan menolak mengakui ancaman yang bisa datang dari luar negeri. “Apalagi UE dibangun dengan panji perdamaian dan perang telah menghilang dari imajinasi kolektif kita setelah pendiri blok ini memutuskan membuat perang tidak mungkin secara mental,” katanya.

Namun, masih menurut Borrell, perdamaian bukan lagi mesin. Perdamaian bukan sesuatu yang bergerak. “Ya, damai. Oke. Setelah itu apa lagi?” Borrell bertanya.

Jangan Percaya Perdamaian

Borrell juga mengingatkan untuk tidak percaya bahwa perdamaian adalah keadaan alami. Menurutnya, keadaan alami adalah perang. “Di Eropa, kami terbiasa percaya perdamaian adalah keadaan normal dan saya berharap kami tidak akan belajar bahwa ini bukan masalahnya,” katanya.

Borrell membandingkan Eropa dengan burung besar yang memasukan kepala di dalam pasir, dan tidak ingin memahami betapa berbahaya dunia ini. Menurutnya, penting untuk membuat kita memahamami bagaimana dunia ini.

Sebelumnya, Borrell menyeru perlunya peningkatan kemampuan pertahanan Eropa dan kekurangan yang diungkapkan dari konflik Rusia-Ukraina diatasi.

Di blog-nya, Borrell menulis betapa contoh paling jelas dari kesenjangan seperti itu adalah penyimpanan yang habis sebagai akibat dukungan militer yang diberikan kepada Ukraina. Masalah lainnya adalah pemotongan anggaran masa lalu dan kurangnya investasi.

“Uni Eropa perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk keamanan sendiri, yang membutuhkan angkatan bersenjata modern dan dapat dioperasikan,” katanya.

Diplomat kawakan ini akhirnya menggaris-bawahi tiga hal penting yang memungkinkan UE memberantas kekurangan pertahanan, yaitu bekerja pada kesiapan tempur, penambahan persediaan, dan modernisasi kemampuan.

“Waktunya mendorong pertahanan Eropa adalah sekarang,” katanya. Kita perlu memperkuat basis industri pertahanan Eropa dan beroperasi dengan kapasitas militer yang dibutuhkan. Ini akan membuat NATO lebih kuat dan mendukung mitra kita kapan pun dibutuhkan.”

Back to top button