Veritas

Studi: Tiga Persen Anak Sekolah Miliki Gejala Autisme dan ADHD

Menurut para peneliti, baik guru maupun orang tua melaporkan prevalensi gejala autisme dan ADHD sekitar 3 persen, dengan diagnosis komorbid mencapai 0,5 persen.

JERNIH–Sebuah studi baru menemukan bahwa sekitar 3 persen anak sekolah memiliki gejala autisme dan gangguan perhatian/hiperaktivitas (ADHD). Sementara itu, sekitar 0,5 persen anak dapat didiagnosis mengalami kedua kondisi tersebut secara bersamaan.

Penelitian yang dilakukan di Spanyol dan diterbitkan dalam Autism Research ini juga menemukan bahwa 33 persen anak dengan autisme memiliki ADHD, dengan prevalensi lebih tinggi pada anak yang lebih tua (46 persen) dibandingkan yang lebih muda (22 persen).

Tentang Autisme dan ADHD

Autisme, atau gangguan spektrum autisme, adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi, pola bicara, pembelajaran, dan perilaku seseorang. Tanda-tandanya meliputi kesulitan dalam kontak mata, interaksi sosial, dan gangguan sensorik. Sedangkan ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang umum ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan gejala berupa hiperaktivitas, impulsif, dan kesulitan berkonsentrasi.

Penelitian ini menganalisis prevalensi ADHD dan autisme pada anak-anak di provinsi Tarragona, Spanyol, sebagai bagian dari proyek penelitian epidemiologi gangguan perkembangan saraf yang berlangsung dari 2014 hingga 2019. Sampel melibatkan 3.374 anak usia prasekolah (4-5 tahun) dan 3.520 anak usia sekolah (10-11 tahun), dengan data yang dikumpulkan dari 99 persen guru dan 54 persen keluarga. Informasi dari kedua sumber tersebut tersedia untuk 3.727 anak.

Menurut para peneliti, baik guru maupun orang tua melaporkan prevalensi gejala autisme dan ADHD sekitar 3 persen, dengan diagnosis komorbid mencapai 0,5 persen. Hanya 16 persen anak-anak yang sudah menerima diagnosis resmi untuk kedua kondisi tersebut, meskipun hampir semua kasus menunjukkan gejala berdasarkan pengamatan orang tua dan guru.

Temuan Lain

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa koeksistensi autisme dan ADHD lebih umum terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan, dengan prevalensi 4-5 persen pada anak laki-laki dan 1-2 persen pada anak perempuan. Sekitar 10 persen anak dengan ADHD juga mengalami autisme, dengan prevalensi yang lebih tinggi pada anak yang lebih muda (16 persen) daripada yang lebih tua (8 persen).

Peneliti merekomendasikan skrining dini untuk deteksi autisme dan ADHD yang terjadi bersamaan di lingkungan sekolah dan keluarga untuk penanganan lebih awal. Studi ini memberikan gambaran prevalensi di satu provinsi di Spanyol, namun hasilnya mungkin tidak sama di wilayah lain di dunia. [AFP]

Back to top button