Crispy

Eveline, Navigator Wanita Pertama TNI AU

YOGYAKARTA–Wajah bangga terpancar dari wajah Kolonel AD Ferdinandus dan Maria Wiwik Siswati, istrinya,  saat menghadiri wingday Sekbang A 96 PSDP A32 dan Seknav A 13, Senin (4/11) lalu. Salah seorang perwira  yang ikut dalam Wisuda Penerbang dan Navigator di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, itu adalah putri mereka, Letda Nav Eveline Putri Indahsari.

Eveline merasa bangga menjadi satu-satunya navigator wanita dalam momen resmi tersebut. Bahkan, dialah Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) pertama yang dipercaya menjadi navigator.  “Saya bangga menjadi navigator wanita pertama di TNI AU,” kata Eveline. Dia berjanji akan menjalankan tugas dengan baik dan amanah. Eveline yang saat ini mendapat tugas sebagai navigator pesawat Hercules C130 di Skadron 31 Halim Perdana Kusuma Jakarta itu juga meminta doa agar dirinya amanah.

Eveline bersama 19 penerbang dan 12 navigator pesawat militer lainnya lulus Sekolah Penerbang (Sekbang) dan Sekolah Navigasi (Seknav) TNI di Yogyakarta. Tempat itu pula yang menjadi Candradimuka mereka agar andal mengawal dirgantara Tanah Air Indonesia.

Tak hanya mereka yang kemarin dilantik. Pada kesempatan itu KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna juga melantik lulusan Sekbang Angkatan 96, Pendidikan Sukarela Dinas Pendek (PSDP) Angkatan 32, dan Seknav Angkatan 13 dalam upacara wisuda penerbang dan navigasi atau yang disebut ‘Wingday’ itu.  Mereka terdiri dari 14 lulusan dari Angkatan Darat (AD) dan lima dari Angkatan Laut (AL), sedangkan 13 navigator semuanya dari Angkatan Udara (AU).

Lulusan dari AD dan AL dikembalikan ke Pusperbad dan Puspenerbal. Untuk navigator ditempatkan di Skadron 31, 32, dan 33. Tahun ini untuk pertama kalinya Seknav meluluskan navigator wanita dari alumni Akademi Angkatan Udara (AAU).

Kol Ferdinandus, yang juga staf ahli Pangdam IV Diponegoro, mengaku bangga anaknya telah dilantik menjadi navigator wanita. Apalagi menjadi Wanita Angkatan Udara (Wara) merupakan keinginan Eveline sendiri. “Saya inginnya Eveline jadi dokter, karena anaknya pintar,” kata Ferdinandus.

Sang ayah memuji anaknya yang saat ingin menjadi penerbang terkendala matanya yang silindris. Itulah yang membuatnya diarahkan menjadi navigator. “Hasil psikotesnya bagus. Namun karena silindris, tidak ke Sekbang, melainkan ke Seknav,” kata Ferdinandus. [tvl]

Back to top button