Begini Cara Vietnam Mengatasi Wabah Virus Korona
Ho Chi Minh City — Dalam konferensi pers awal Februari, wakil menteri kesehatan Vietnam Nguyen Thanh Long mengatakan belum ada obat untuk memerangi virus korona. Saat itu, korban terinfeksi di Vietnam sepuluh orang.
Menurut Thanh Long, yang dilakukan Vietnam saat itu adalah menjalankan prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan. Petugas kesehatan diinstruksikan mengikuti protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan.
Baca Juga:
— Ajaib, Vietnam Bebas Virus Korona
— Virus Korona: Euro 2020 Terancam Diundur
— Virus Korona: Vincent van Gogh Dikarantina
“Kami menjalankan tiga langkah,” kata ThanhLong.
Pertama, dokter diharuskan mengobati gejalanya; salah satunya demam. Kedua, pasien menjalani diet ketat dan bergizi.
Ketiga, masih menurut Thann Long, memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.
Saat dokter berjuang menghilangkan infeksi di balik pintu rumah sakit, Vietnam memperpanjang liburan sekolah untuk menyelamatkan siswa.
Sampai saat ini sekolah di Vietnam, yang libur sejak awal Imlek, belum masih diliburkan. Anak-anak masih belajar di rumah, dan dilarang berkeliaran ke tempat-tempat tak penting.
Prioritas Pertama
Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Huu Do mengatakan keselamatan siswa harus ditempatkan di atas segalanya.
Kementerian menginstruksikan sekolah untuk mendisinfektasi ruang kelas, sebelum siswa kembali bersekolah.
Guru dan staf diminta tak lelah mengingatkan siswa tentang kebersihan yang layak, seperti cuci tangan, dan melakukan pemeriksaan suhu badan pada siswa yang masuk kelas.
Sekolah juga menyiapkan formulir kesehatan, yang digunakan untuk memantau siswa.
Sebuah dokumen dari Kementerian Pendidikan, dikeluarkan Kamis lalu dan dilihat Al Jazeera, menginstruksikan pihak berwenang mengijinkan siswa kembali ke sekolah pada 2 Maret jika virus korona terkontrol dengan baik dan tidak ada perkembangan rumit.
Namun, masih ada keraguan di antara penduduk Vietnam. Le Hanh, seorang konsultan psikologi di sebuah sekolah menengah di Ho Chi Minh City, mengatakan; “Saya sangat gugup untuk kembali bekerja. Semoga baik-baik saja.”
Ho Chi Mihh City adalah kota terbesar di Vietnam, dengan dua juta siswa dan peserta pelatihan kejuruan berkalanjutan di dalamnya.