Mitos-mitos Pencegahan Virus Korona yang Justru Berbahaya
London — Virus korona mewabah di banyak negara, dan membunuh banyak orang. Namun, mitos-mitos pencegahan virus korona justru lebih mematikan.
Mitos-mitos itu menyebar sedemikian rupa lewat media sosial, dan dipercaya banyak orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya infodemik.
Profesor Paul Hunter, dari sekolah kedokteran Universitas East Anglia (UEA) Norwich, mengatakan mitos-mitos itu menyebabkan orang mengambil risiko lebih besar selama krisis kesehatan. Berikut mitos-mitos itu.
1. Vitamin C Melindungi Anda dari Virus Korona
Banyak orang percaya vitamin C mencegah Anda terkena flu. Vitamin C ditemukan dalam jeruk, sayuran berdaun hijau, dan suplemen.
Tidak ada bukti kuat suplemen vitamin C membantu individu memerangi virus korona. Ilmuwan di Cina sedang melakukan uji coba untuk mengetahi efek vitamin C pada Covid-19, nama baru untuk penyakit yang ditimbulkan virus korona.
Peneliti di RS Zhongnan di Wuhan memberi 120 pasien masing-masing 24 gram vitamin C setiap hari selama tujuh hari. Hasilnya belum dipublikasikan, dan para ahli itu mengatakan tidak akan mengetahui efektivitasnya sampai sekian lama.
2. Minum Setiap 15 Menit
Banyak orang mengatakan kita harus memastikan mulut dan tenggorokan selalu lembab, alias tidak kering.
Caranya, minum setiap 15 menit untuk membasmi virus korona. Minum setiap 15 menit akan membuat virus terbunuh oleh asam lambung.
Yang pasti, minum mencegah dehidrasi, tapi tidak mencegah virus korona masuk ke dalam tubuh. Apalagi membunuhnya.
Dr William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University, mengatakan; “Kami selalu memperingatkan siapa pun yang sehat dan sakit untuk menjaga asupan cairan agar selaput lendir tetap lembab.”
Namun, katanya, cara itu hanya untuk membuat yang sehat dan sakit merasa lebih baik. Tidak ada indikasi minum setiap lima belas menit melindungi diri dari komplikasi.
3. Mencukur Rambut Wajah
Mitos paling sampah di media online adalah mencukur rambut wajah melindungi Anda dari virus korona. Mitos disertai hoax berupa grafik dari Centers for Disease Control and Prevention.
Grafik itu muncul tahun 2017, jauh sebelum virus korona mewabah, dan digunakan untuk para profesional yang menggunakan respirator perlindungan kerja.
Di Inggris, mitos ini muncul ketika staf Komisi Kesehatan Inggris (NHS) di Southampton didesak mencukur rambut dan rambut wajah, dengan alasan mencegah penyebaran virus.
Sejak itu beredar mitos mencuku rambut wajah mencegah virus. Padahal, mencukur rambut hanya dimaksudkan agar petugas tidak kesulitan mengenakan masker.
Jadi, mencukur rambut wajah sama sekali tidak mencegah penyebaran virus.
4. Pengering Tangan Membunuh Virus
Rumor lainnya udara panas dari pengering tangan membunuh virus. Jadi, keringkan tangan Anda selama 30 detik, maka virus di tangan mampus.
WHO mengatakan semua itu tidak benar. Yang benar, virus di tangan hanya bisa dibunuh jika Anda secara rutin membersihkan tangan dengan alkohol, sabun, dan air.
Setelah tangan dicuci, keringkan dengan handuk kertas atau pengering udara hangat.
5. Obat Kumur Melindungi Anda
Obat kumur sama sekali tidak dapat melindungi Anda dari virus korona.
“Tidak ada bukti penggunaan obat kumur melindungi diri dari infeksi virus korona,” demikian pernyataan WHO.
Obat kumur, itu pun hanya beberapa merk, menghilangkan mikroba tertentu dalam mulut dan air liur. Itu pun hanya beberapa menit.