Sebanyak 15 Petugas Medis Malaysia Didiagnosis Tertular Covid-19
Sebagian besar dari 900 infeksi yang terjadi di Malaysia sejauh ini terkait dengan pertemuan Jemaah Tabligh di Masjid Seri Petaling
KUALALUMPUR– Lebih dari selusin—tepatnya hingga saat ini 15, petugas medis Malaysia didiagnosis terpapar Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona. Fakta tersebut diumumkan pihak berwenang, Jumat (20 Maret) siang.
Dalam sebuah posting Facebook, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, 12 pekerja kementerian kesehatan dan tiga dari sektor kesehatan swasta telah terinfeksi. Dari 12 staf kementerian, satu di antaranya saat ini berada di ICU dan mengharuskan dukungan ventilator, atau biasa disebut life support untuk memungkinkannya bertahan.
“Virus ini tidak mengenal batas, terlepas dari ras, agama, atau status kekayaan Anda. Terlebih lagi jika Anda adalah pekerja kesehatan di garis depan pada perang ini,” tulis Noor Hisham, sambil mendesak masyarakat untuk tetap di rumah dan menghindari kegiatan sosial.
“Pesan sederhana kami kepada publik hari ini: Tolong bantu kami untuk membantu Anda. Tetap di rumah,” katanya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Dr Noor Hisham juga menulis sebuah posting Facebook yang mendesak masyarakat untuk memberikan laporan yang benar tentang sejarah perjalanan mereka dan kontak-kontak dekat yang mereka lakukan. “Kami memiliki beberapa insiden pekan ini, di mana pasien menyembunyikan kontak dan atau gejala yang mereka rasakan,” katanya, menjelaskan bahwa ada orang-orang yang tidak mengungkapkan riwayat perjalanan atau hubungan mereka dalam pertemuan Jemaah Tabligh di Masjid Seri Petaling. Sebagian besar dari 900 infeksi yang dialami Malaysia sejauh ini terkait dengan peristiwa tersebut.
Menurut Dr Noor Hisham, hubungan itu baru diungkapkan setelah prosedur klinis dan perawatan selesai. “Pada saat itu, keselamatan pekerja dan fasilitas kesehatan kami telah terancam. Merupakan kejahatan untuk tidak mengungkapkan atau menyembunyikan informasi,”tulisnya. Ia menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat dan pasien untuk bersikap jujur dan tidak menyembunyikan informasi yang membahayakan kehidupan bernegara.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Yayasan Jack Ma dan Yayasan Alibaba mengatakan mereka menyumbangkan pasokan medis ke empat negara, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina.
“Tujuan yayasan adalah untuk membantu perang melawan virus Covid-19 di negara-negara ini, dengan lebih banyak dukungan untuk negara tetangga lainnya untuk mengikuti,” kata pernyataan itu.
Bersama-sama, kedua yayasan itu berencana untuk menyumbangkan dua juta masker, 150.000 alat uji, 20.000 pakaian pelindung dan 20.000 pelindung wajah ke empat negara.
Malaysia saat ini memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara dan tertinggi keempat di Asia. [business insider]