Menlu G7 Ribut Soal Penggunaan Istilah virus Wuhan
Hong Kong — Menteri Luar Negeri (Menlu) tujun negara industri demokrasi dan industri terkemuka (G7) berdebat hebat mengenai apakah akan menyebut Cina sebagai sumber pandemi Covid-19.
Dalam konferensi video yang membicarakan wabah Covid-19, semua sepakat tentang perlunya menghentikan penyebaran virus. Namun saat Menlu AS Mike Pompeo menyebut Covid-19 sebagai virus Wuhan, enam menlu tidak setuju.
Negara G7 terdiri dari AS, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Kanada.
Baca Juga:
— Trump Sebut Covid-19 Sebagai Virus Cina, Beijing Marah
— Donald Trump tidak Lagi Gunakan Istilah Virus Cina
— Saat Dunia Dilanda Pandemi Covid-19, Muncul Virus Lain di Cina Bernama Hantavirus
Akibatnya, para menlu G7 memilih tidak mengeluarkan pernyataan kelompok. Sebelumnya, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G7 mengeluarkan komunike bersama yang merujuk pada Covid-19.
Pejabat AS mengatakan menlu G7 tidak pernah berniat merilis komunike mereka. Mereka juga menolak isu adanya perpecahan di tubuh G7.
Pejabat negara-negara Eropa mengatakan Pompeo bersikeras menggunakan virus Wuhan, bukan Covid-19. Ia menolak nama resmi yang diluncurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pompeo juga meningkatkan penggunaan istilah virus Wuhan, dan menuduh Cina membahayakan dunia dengan tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang wabah itu. Dunia hanya tahu itu virus itu berasal dari Wuhan.
Dalam konferensi tunggalnya, Pompeo sekali lagi menyebut virus Wuan, saat mengatakan persoalan yang dihadapi dunia adalah menghentikah wabah. Dia juga tidak menyangkal ada perselisihan soal penggunaan istilah virus Wuhan.
“Setiap negara menyadari kampanye disinformasi yang dilakukan Cina, untuk membelokan fakta sebenarnya,” kata Pompeo.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menggunakan istilah virus China untuk menyebut Covid-19. Terakhir, Trump mengubah narasinya dan tidak lagi menggunakan istilah itu.