Ini Titik-Titik Penyekatan Arus Balik ke Jakarta, Jalan Tol maupun Arteri
JAKARTA-Kepolisian Republik Indonesia memastikan akan memberlakukan penyekatan jalur-jalur utama arus balik yang menuju ke wilayah Ibu Kota Jakarta dari berbagai daerah.
“TNI-Polri berdiri di penyekatan dan memutar balik kendaraan yang akan balik ke Jakarta. Kita harap semua patuh” kata Kadiv Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (23/5).
Argo juga mengingatkan masyarakat agar tidak kembali masuk ke Jakarta mengingat saat ini Provinsi DKI Jakarta tengahmemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 47 tahun 2020, dan dalam hal ini telah diperpanjang sampai tanggal 4 Juni 2020. Artinya bahwa selama masa PSBB maka setiap orang dilarang memasuki wilayah dengan pengecualian, sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19.
Untuk mencegah aruh balik ke Jakarta, kata Argo, pihak TNI-POLRI telah menyiapkan titik penyekatan mulai dari Jawa Timut, Jawa Tengah hingga Jawa Barat dan Banten.
“Kita berharap, semuanya untuk patuh, dan kemudian mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah,” kata Argo.
Berikut titik-titik penyekatan arus balik yang dilakukan pada tiap-tiap wilayah meliputi;
Penyekatan Arus Balik Polda Jawa Timur
1. Penyekatan antar provinsi di jalur Tol :
- Wilayah Ngawi – Sragen di Gate Tol Ngawi Km 679.200
2. Penyekatan antar provinsi di jalur arteri :
- Tuban – Rembang di Pos Bancar
- Pelabuhan Ketapang Jl. Raya Situbondo
- Bojonegoro – Cepu di Pos Padangan
- Magetan – Karanganyar di Pos Cemoro sewu
- Pacitan – Solo di Ds Glonggong Donorojo
- Ponorogo – Wonogiri di Ds Biting kec Badegan
- Ngawi – Sragen di Mantingan
3. Penyekatan arus balik antar kota/kabupaten di jalur arteri :
a. Jalur pantura (Arteri):
- Tuban dgn Lamongan.
- Lamongan dgn Gresik.
- Gresik – Surabaya
- Surabaya – Sidoarjo
- Sidoarjo – Pasuruan
- Pasuruan – Probolinggo
- Probolinggo – Situbondo
- Situbondo – Banyuwangi
b. Jalur Tengah :
- Ngawi – Magetan
- Magetan – Madiun
- Madiun – Nganjuk
- Nganjuk – Kediri (Mengkreng)
- Kediri – Jombang
- Jombang -Mojokerto – Mojokerto-Sidoarjo
- Sidoarjo – Surabaya
- Sidoarjo – Pasuruan
- Pasuruan – Malang
c. Jalur Selatan :
- Banyuwangi – Jember
- Jember -Lumajang
- Malang – Blitar
- Blitar – Tulungagung
- Tulungagung – Trenggalek
- Trenggalek – Pacitan
Penyekatan Arus Balik Polda Jawa Tengah
1. Penyekatan antar provinsi di jalur Tol :
- Wilayah Sragen di exit sragen Km 528.
- Gate tol banyumanik Km 421.
2. Penyekatan antar provinsi di jalur arteri :
- Rembang (Sarang).
- Blora (Simpang 3 Ketapang)
- Wonogiri (Selogiri)
- Sragen (Sambung Macan)
3. Penyekatan arus balik antar kota / kabupaten di jalur arteri/Jalur pantura :
- Rembang dgn Pati.
- Pati dgn Kudus.
- Kudus dgn Demak.
- Demak dgn Semarang.
- Semarang dgn Kendal
- Kendal dgn Batang
- Batang dgn Pekalongan.
- Pekalongan dgn Pemalang
- Pemalang dgn Tegal.
- Tegal dgn Brebes.
Penyekatan Arus Balik Polda Jawa Barat
Penyekatan Jalur Tol :
1. Jalur Tol Indikator dari Gerbang Tol Palimanan Utama :
- Tegal karang
- Plumbon
- Ciperna timur
- Kanci
- Ciledug (perbatasan dengan Brebes)
2. Jalur Tol Indikator dari Gerbang Tol Cikatama :
- Kalijati
- Cilameri
- Cikedung
- Kertajati
- Sumber jaya
3. Jalur Tol Indikator dari Gerbang Tol Kalitama :
- Sadang
- Jatiluhur
- Cikamuning
4. Jalur Tol Japek Indikator di KM 47 B :
- Kalihurip
- Karawang timur
- Karawang barat
Penyekatan Jalur Arteri :
1. Polres Sukabumi di Gunung Buthak berbatasan dgn Prop Banten
2. Polresta Cirebon di :
- Susukan/ Losari (Brebes)
- Ciledug arteri (Brebes)
3. Polres Kuningan di Cibimbin (Brebes)
4. Polres Banjar di Cijolang (Cilacap)
5. Polres Ciamis di pos Kalikucang (Cilacap)
Penyekatan Arus Balik Polda Banten
- Batas DKI Jakarta
- PCP Citra Raya
- PCP Pasar Kemis
- PCP Kronjo
- PCP Tigaraksa
- PCP Solear
- PCP Jayanti
- PCP GT. Cikupa
- PCP Simpang Asem
- PCP Simpang Pusri/KSB
2. Batas Jawa Barat
- PCP Jasinga
- PCP Cilograng
- PCP Gayam
3. Batas Sumatera
- PCP Gerem
- PCP Pelabuhan Merak
- PCP Pelabuhan BBJ Bojonegara
Argo juga mengingatkan bagi yang tidak memiliki ketrampilan khusus, sebagaimana diketahui bahwa kasus positif COVID-19 di Ibu Kota paling tinggi.
“Bagi masyarakat yang tidak memiliki keterampilan khusus dan tidak memiliki suatu keahlian diharapkan untuk tidak kembali ke Jakarta” kata Argo