Moron

Terpaksa Gotong Jenasah Sebagai Bukti Sang Paman Sudah Meninggal

JAKARTA-Mungkin karena sudah kehabisan akal untuk meyakinkan pihak Asuransi bahwa paman mereka sudah meninggal, dua orang wanita terpaksa menggotong jenazah paman mereka ke sebuah kantor asuransi kesehatan di KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Kejadian tersebut beredar di masyarakat dalam sebuah video pendek, namun tidak dijelaskan kapan kejadiannya.

Dari video tersebut terungkap kisah tentang dua wanita bersaudara yang diketahui bernama Ntombenhle Mhlongo dan Thandaza Mtshali, berjuang untuk meminta klaim kematian sang paman Sifiso Justice Mhlongo yang meninggal pada usia 46 tahun. Menurut Mhlongo, hingga hari ke Sembilan kematian pamannya,  mereka belum mendapat pembayarn klaim sebesar 1.700 Pound sterling atau setara dengan Rp 31 juta.  Pembayaran klaimnya ditunda-tunda dengan alasan ada masalah dokumen.

“Kami bukan orang kaya. Kami miskin dan mereka menolak untuk membayar kami. Kami masih sangat sakit hati,” kata Mhlongo.

Mereka sudah kehabisan kata-kata menjelaskan kepada para petugas asuransi. Mereka juga sudah tidak tau lagi cara untuk membuktikan kematian pamannya, sehingga mereka memutuskan membawa jasad pamannya ke Kantor Asuransi.

“Kami terus kembali tetapi mereka terus membatu dan kami marah, frustrasi dan hanya ingin memastikan bahwa kami dapat mempersiapkan dan menguburnya dengan baik. Kami pikir jika dokumen tidak memberikan jawaban yang cukup maka mungkin badan bisa membuktikannya”.

Para saksi mata menceritakan bahwa kedua wanita itu bersikeras tidak mau meninggalkan kantor Asuransi sebelum klaim kematian pamannya dibayar secara penuh.

Aksi kedua wanita tersebut ternyata sukses membuat pihak Asuransi menyetujui membayar klaim Asuransi.

“Begitu dijanjikan mereka akan dibayar, mereka berjalan kembali ke dalam kantor dan di depan konter masing-masing meraih ujung (kantung jenazah) dan membawa mayat itu kembali”.

Pihak Asuransi Kesehatan segera mengkonfirmasi kejadian yang viral itu. Mereka menyatakan bahwa klaim kematian 99 persen dibayarkan dalam waktu delapan jam bila semua dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap. Mereka juga menyesalkan kejadian itu dan berjanji akan melakukan penyelidikan atas insiden yang terjadi di kantor cabang yang cukup terisolasi itu.

(tvl)

Back to top button