Pemerintah AS Larang Aplikasi Cina, Bagaimana Nasib Apple?
Jakarta – Ancaman pemerintah Amerika Serikat terhadap sejumlah aplikasi asal Cina bakal berdampak pada produsen teknologi asal negera Paman Sam itu, Apple. Penjualan iPhone secara global sangat mungkin mengalami penurunan signifikan.
Pemerintah Presiden Donald Trump itu telah melarang perusahaan AS bekerjasama dengan pengembang aplikasi asal Cina. Dua aplikasi yang sudah dilarang yakni ByteDance dan Tencent. Pelarangan tersebut terkait kekhawatiran pemerintah AS bahwa aplikasi tersebut diduga menimbulkan risiko terhadap data konsumen di tangan pemerintah Cina.
Analis Apple populer dari KGI Securities Ming-Chi Kuo, seperti dikutip McRumors, kemarin, pelarangan itu berdampak pada dua kemungkinan. Skenario terburuk memperkirakan bahwa penjualan iPhone turun 25-30 persen, secara global, jika aplikasi asal Cina dihapus dari App Store di seluruh dunia.
“Kami memperkirakan bahwa pengiriman iPhone global akan menurun 25-30 persen. Pengiriman global produk perangkat keras Apple lainnya, termasuk AirPods, iPad, Apple Watch, dan Mac, akan turun 15-25 persen,” kata Kuo.
Sementara skenario kedua, lanjut Kuo, larangan terhadap Tencent hanya menyebabkan Apple menghapus WeChat dari App Store di AS. Jika ini terjadi, diperkirakan hanya 3-6 persen dari penjualan iPhone yang akan terpengaruh sementara Produk Apple lainnya kurang dari 3 persen.
Di Cina sendiri sebenarnya penjualan perangkat produksi Apple sangat baik bahan mengalami peningkatan hingga 225 persen pada kuartal-II 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Sebanyak 13 juta unit iPhone berhasil terjual sepanjang kuartal-II 2020.
Dengan demikian penjualan iPhone sepanjang Januari-Juni 2020 tercatat mengalami kenaikan 62 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu (Januari-Juni 2019). Angka tersebut merupakan hasil dari riset yang dilakukan oleh CINNO Research, sebuah lembaga riset yang berbasis di Shanghai, Cina. [*]