Ini Penyebab Ikan Paus Banyak Terdampar di Pantai
Kerap terjadi ikan paus ditemukan terdampar di tepi pantai Indonesia. Dan dari sebagian besar kasus, ikan paus yang terdampar itu dalam keadaan mati. Lantas apa yang menyebabkan penghuni laut paling bongsor itu terkapar di tepi pantai?
Jernih — Satwa langka hiu paus tutul (Rhincodhon typus) terdampar di Pantai Lembah Putri, Kalipucang, Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (23/8/2020) sekitar pukul 23.00. Hewan tersebut terdampar di bebatuan karang dan gelombang laut yang tinggi pada saat itu membuatnya sulit dievakuasi dan diselamatkan.
Sehingga warga dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengubur hewan yang diperkirakan memiliki berat lebih dari satu ton dan telah menjadi bangkai itu dengan menggunakan pasir pantai daerah tersebut.
Sebelumnya ada beberapa kejadian serupa yang terjadi di wilayah pantai Indonesia. Diantaranya pada bulan Juli lalu seekor paus raksasa berukuran 23 meter terdampar di pantai kota Kupang. Namun saat petugas konservasi akan melakukan tindakan, hewan yang telah mati itu tersapu kembali ke laut.
Pada Oktober tahun 2018 lalu, ditemukan pula tujuh paus pilot dalam kondisi tewas di lokasi yang sama.
Lalu seekor paus sperma ditemukan mati di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dengan lebih dari 100 gelas plastik dan 25 kantong plastik di perutnya pada tahun 2018.
Temuan sampah plastik dalam perut mamalia air itu menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan kehidupannya terancam.
Faktor lain yang mengakibatkan ikan besar itu terdampar adalah sistem komunikasi mereka, yang disebut dengan sistem sonar terganggu akibat banyaknya kapal air menggunakan sistem sensor cuaca yang ditanam dibawah laut.
Terganggunya sistem sonar membuat gaya penyelaman ikan paus berubah dan mengabaikan responnya. Hal tersebut mengganggu komunikasi kawanan tersebut sehingga membuat ikan paus stress.
Terganggunya suar sonar mengakibatkan ikan paus terpisah dari kawanan karena sistem navigasinya terganggu sehingga tidak tahu jalur untuk berenang, dan dapat mengakibatkan dekompresi.
dekompresi yaitu perpindahan dengan cepat dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Sehingga gas nitrogen terhirup dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan pendarahan pada otak dan rusaknya organ-organ lain.
Banyaknya kapal air yang melintas di lautan memungkinkan terjadinya tumbukan atau tabrakan antara ikan paus dan kapal. Hal tersebut membuat tubuh ikan paus luka dan mengalami trauma.
Perubahan cuaca dan lautan yang diakibatkan oleh pemanasan global juga mempengaruhi prilaku ikan paus. Karena sumber makanan seperti ikan dan plankton bergeser sehingga ikan paus harus berenang ke tempat yang lebih jauh hingga ke perairan dangkal.
Penyebab lainnya adalah bencana alam seperti gempa bumi, dan gunung meletus yang terjadi di bawah permukaan laut (undersea quake) yang memungkinkan ikan paus pergi perairan dangkal untuk berlindung sehingga membuat ikan paus akhirnya terdampar. [ ]