Cina Berencana Larang Penggunaan Sofware dan Komputer Asing
Hong Kong — Cina dikabarkan berencana melarang semua kantor pemerintah dan lembaga publik menggunakan perangkat lunak dan komputer asing, sebagai langkah menekan perusahaan teknologi AS.
Financial Times melaporkan Beijing telah mengeluarkan perintah dan akan menghapus semua perangkat lunak dan keras dari kantor pemerintah dalam waktu tiga tahun ke depan.
Mengutip China Securities, perusaah pialang di Hong Kong, Financial Times memperkirkan 30 juta perangkat lunak dan keras di kantor-kantor pemerintah akan diganti.
Kementerian Luar Neger Cina dan Kantor Informasi Dewan Negara tidak menanggapi berita ini.
Yang pasti kabar ini akan lebih memanaskan perang dagang Cina-AS. Kedua negara telah terlibat perang dagang selama dua tahun, dan pengamat mengatakan perang dagang ini akan menentukan siapa pengendali teknologi masa depan.
Gelombang pengenaan tarif terhadap barang-barang Cina akan mulai diberlakukan AS pekan ini, keculi pejabat kedua negara dapat menengani kesepakatan.
AS tahun ini memberi pukulan keras kepada Huawei, raksasa teknologi Cina, dengan memutus akses ke pemasok penting di AS. Washington melakukan semua itu demi kepentingan keamanan nasional. Tuduhan yang disangkap Huawei, dan perusahaan Cina lainnya.
Cina sangat berambisi menjadi jawara teknologi global, mengejar target kebijakan ambisius yang dikenal sebagai Buatan Cina 2025. Bentrok ekonomi dengan AS seakan mempercepat langkah Cina tidak tergantung pada teknologi AS, dan mandiri.
Jeffrey Halley, analis pasar untuk Asia Pasifik, mengatakan; “Perasaan saya bahwa Cina berada pada jalur yang benar untuk menjadi juara secara eksklusif. Namun, sebagian besar barang-barang AS digunakan sektor swasta, dan AS tidak akana terpengaruh.”
Namun, larangan berbisnis dengan pemerintah Cina akan membuat sejumlah perusahaan AS, sebut saja HP, Dell, dan Microsoft, terpukul.
China Securities mengatakan instruksi datang dari kantor pusat Partai Komunis Cina awal 2019, dan pergantian perangkat lunak dan keras buatan AS akan mencapai 30 persen pada tahun 2020, 50 persen 2021, dan 20 persen lagi pada 2022. Julukannya; 3-5-2.
Mengganti perangkat keras muncuk sulit, tapi mengganti perangkat lunak Microsoft atau Apple akan menjadi tantangan besar bagi industri perangkat lunak Cina. Selama ini, industri perangkat lunak Cina tidak berkembang. Huawei tahu betapa sulitnya hidup tanpa akses layanan Google untuk Smartphone.
Pengguna media sosial mengatakan Lenovo bisa menjadi pemasok utama pemerintah Cina, tapi pengamat teknologi skeptis produsen Cina itu mampu melakukannya.