PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang Pengusaha Keluhkan Sepinya Mal
Pengusaha lebih memilih PSBB transisi dari pada PSBB diperketat.
JERNIH-Tingginya angka kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta menyebabkan Gubernur DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi hingga 17 Januari.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan, penerapan PSBB transisi oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta dinilai lebih baik dibandingkan pengetatan PSBB.
“Untuk saat ini PSBB Transisi adalah masih lebih baik daripada PSBB Ketat,” Kata Widjaya, pada Selasa (5/1/2021).
Berdasarkan pengalaman saat pemberlakuakn PSBB diperketat, jumlah pengunjung mal turun drastis dan hanya tersisa sebesar 10% saja.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya pada saat PSBB Ketat yang lalu adalah sangat memberatkan karena tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan hanya tersisa sekitar 10% saja,”.
Widjaja juga khawatir apabila kasus covid-19 terus naik dan masyarakat tidak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, maka dalam waktu dekat para pelaku usaha atau pengelola mal dan pusat perbelanjaan mengalami kebangkrutan.
“Jika yang terjadi adalah sebaliknya (kasus covid-19 naik dan PSBB diperketat), maka niscaya akan ada beberapa Pusat Perbelanjaan yang akan mengalami kesulitan sehingga berpotensi untuk tutup atau dijual,” kata Widjaya menambahkan.
Menurut Widjaya, kondisi dunia usaha bisa membaik, terutama jika penerapan PSBB transisi dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, disiplin dan konsisten
“Jika PSBB Transisi tetap diberlakukan tapi dengan kondisi yang sebenarnya yaitu pemberlakuan Protokol Kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten maka optimis kondisi usaha akan terus membaik,”.
Oleh sebab itu, kata Widjaya, pemberlakuan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat harus bisa direalisasikan dengan sebaik-baiknya guna mengurangi dampak dan potensi penularan virus corona (covid-19).
Jika hal tersebut dilakukan, maka penyebaran dan penularan virus covid-19 akan terkendali dan cenderung menurun. Sedangkan penurunan kasus covid menjadi salah satu indokator dan stimulus untuk mendongkrak sektor usaha.
“Penyebaran wabah covid-19 yang terkendali akan membangkitkan kondisi optimis di masyarakat yang pada akhirnya mampu untuk menggerakkan roda perekonomian,” (tvl)