FBI Khawatirkan Serangan Dari Dalam Saat Pelantikan Joe Biden
- Kekhawatiran diawali temuan ada tentara dan veteran yang terlibat dalam penyerangan Capitol Hill.
- Bukan tidak mungkin ekstremisme sayap kanan terdapat di tubuh Garda Nasional.
JERNIH –Khawatir serangan dari dalam, penegak hukum AS menyaring 25 ribu personel Garda Nasional yang akan menjaga pelantikan Joe Biden sebagai presiden.
“Kami berkoordinasi dengan Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) untuk menyaring semua personel yang akan menjaga pelantikan,” kata Jenderal Daniel Hokanson, kepala Biro Garda Nasional, kepada CBS News.
Kekhawatiran akan adanya serangan orang dalam muncul setelah penegak hukum melihat beberapa fakta menarik. Salah satunya, beberapa penyerang Capitol Hill, 6 Januari 2021, memiliki hubungan dengan Garda Nasional.
Saat ini Washington, ibu kota AS, terkunci setelah penyerbutan Capitol Hill. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Orang-orang yang dicurigai kelompok sayap kanan dan pendukung Donald Trump dihalau keluar.
Al Jazeera melaporkan jelang pelantikan presiden, Rabu 20 Januari 2021, Garda Nasional tidak lagi mengandalkan mekanisme pemeriksaan biasa untuk memastikan tidak ada anggota kelompok radikal masuk ke arena acara.
“Kami terus-menerus diberitahu pimpinan Garda Nasional bahwa setiap personel keamanan secara rutin diperiksa,” ujar seorang personal Garda Nasional. “Perkembangan terbaru saat ini adalah FBI terlibat dalam pemeriksaan.”
FBI memeriksa setiap perwira Garda Nasional yang ada di basis data-nya. Memeriksa setiap tanda bahaya, dan hubungan apa pun dengan kelompok ekstremis dan milisi.
Setidaknya 21 anggota dan mantan tentara AS, plus penegak hukum, diidentifikasi berada di atau dekat kerusuhan Capitol Hill.
Angkatan Darat AS juga telah menyelidiki seorang perwira operasi psikologis yang memimpin sekelompok orang dari California Utara ke Capitol Hill.
Kapten Emily Rainey, perwira itu, mengatakan bertindak sesuai peraturan militer. Ia kemudian mengundurkan diri.
Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy mengatakan kepada Associated Press bahwa pejabat sadar akan potensi ancaman, dan dia memperingatakan para komandan untuk mewaspadai masalah dalam barisan saat pelantikan.
Washington DC saat ini tidak ubahnya benteng di zona pearng. Sebagian besar area diblokir pagar kawat setajam silet. Personel Garda Nasional yang mencapai 25 ribu memperlihatkan AS benar-benar dalam bahaya.
Menariknya, bahaya itu bukan dari luar, tapi dari dalam dirinya sendiri.