Crispy

Ilmuwan Biokimia Era Uni Soviet Mengklaim Temukan Obat anti-Covid-19

  • Dr Leonid Rink mengatakan obat itu telah diuji coba kepada 700 pasien Covid-19 lansia.
  • Tidak ada satu sukarelawan yang mengalami sakit parah apalagi meninggal.
  • Kini Dr Rink akan membuat lebih banyak unuk uji klinis lebih luas.

JERNIH — Dr Leonid Trink, pakar biokimia dan pengembang senjata rahasia era Uni Soviet, mengklaim menemukan abat anti-Covid-19.

Daily Mail memberitakan Immofon, nama obat itu, dibuat berdasarkan obat yang digunakan Uni Soviet untuk melawan kusta yang disebut Dapson.

Immofon dirancang untk mengaktifkan metabolisme jaringan dan merangsang proses regenerasi sel.

“Ini bekerja melawan penyakit virus,” kata ilmuwan berusia 74 tahun itu.

Salah satu media Rusia dikabarkan telah memperkenalkan obat ini, dengan segala tinjauan medisnya.

“Obat ini menghilangkan badai sitokin, yang menurut banyak ahli merupakan penyebab kematian akibat Covid-19,” kata Rink.

Badai sitokin adalah respon sistem kekebalan yang menggila terhadap virus, dan diyakini banyak ahli sebagai penyebab banyak kasus parah Covid-19.

Rink mengklaim obat temuannya telah diuji ke sekitar 700 sukarelawan lansia, dan tidak tidak satu pun dari mereka terkena infeksi parah dan tewas.

Namun, dunia medis membutuhkan detaik pengujian. Uji klinis dengan 700 orang masih jauh dari cukup.

Menurut Rink, InterVita — perusahaan yang didirikannya — sedang memproduksi batch percontohan untuk menguji efektivitas Immofon terhadap berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

InterVita juga sedang berunding dengan Kementerian Kesehatan Rusia, untuk mulai menggunakan Immofon dan mempromosikannya.

Selain mampu melawan Covid-19, Immofon bisa mengobati penyakit autoimun, rheumatoid arthritis, psoriasis, alergi, leukemia, dan penyakit paru-paru.

Jika diproduksi massal, harga satu dosis Immofon tidak lebih dari 9,70 pound, atau Rp 187 ribu.

Di era Uni Soviet, Rink bekerja mengembangkan senjata untuk perang kimia. Temuannya, Novichok, diduga digunakan untuk meracuni Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury tahun 2012, dan musuh Kremlin saat ini yaitu Alexei Navalny.

Back to top button