Lompat Tali, 20 Menit yang Setara dengan 13 Kilometer Lari Cepat
Selain itu lompat tali juga baik bagi kesehatan tulang, kesehatan jantung dan kemampuan koordinasi otak.
JERNIH—Lompat tali atau skipping yang banyak kita lakukan di masa kanak-kanak ternyata memiliki manfaat mencengangkan. Olahraga sederhana ini ternyata membakar kalori lebih baik ketimbang olahraga lainnya, misalnya joging dan berenang.
Sebenarnya ada berbagai jenis olahraga yang efektif untuk membakar kalori. Untuk membandingkan olahraga mana yang paling banyak membutuhkan kalori, berikut ini beberapa jenis olahraga dan jumlah kalori yang dibakar dalam satu jam olahraga.
Perbandingan olahraga pembakar kalori
Bila kita bandingkan dengan beragam olahraga lain, skipping juga tergolong pembakar kalori paling ampuh. Beberapa efektivitas olahraga sebagai pembakar kalori tertulis di bawah ini.
- Jalan cepat (5,5 kilometer dalam 1 jam) membakar sekitar 390 kalori.
- Jogging (8 kilometer dalam 1 jam) membakar sekitar 750 kalori.
- Berlari di atas treadmill membakar sekitar 800 kalori.
- Berenang terus-menerus dalam satu jam membakar sekitar 890 kalori.
- Lari cepat (13 kilometer dalam 1 jam) membakar sekitar 1.070 kalori.
- Skipping selama 20 menit membakar sekitar 1.070 kalori.
Pas untuk pelaku program diet
Jadi, dapat kita lihat bahwa di antara beberapa jenis olahraga, ternyata skipping tercatat efektif dalam membakar kalori. Ada pula studi yang menyatakan bahwa kalori yang terbakar lewat skipping selama 10 menit setara dengan kalori yang hangus saat berlari 1,6 km dalam waktu 8 menit.
Karena membakar kalori lebih banyak dari kebanyakan olahraga aerobik lainnya, skipping sangat cocok untuk orang-orang yang ingin mempertahankan berat badan ideal. Tak hanya itu, lompat tali juga pas untuk Anda yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan.
Manfaat besar skipping untuk kesehatan
Selain itu, ternyata skipping juga memiliki manfaat tak terduga lainnya bagi kesehatan. Di antaranya adalah:
- Meningkatkan kepadatan tulang
Lompat tali akan melatih otot dan tulang, terutama di daerah tungkai bawah. Jika olahraga ini kita lakukan secara teratur selama setidaknya 6 bulan, kepadatan tulang akan meningkat secara signifikan. Secara jangka panjang, kepadatan tulang yang baik akan membantu menunda, bahkan mencegah osteoporosis di kemudian hari.
- Baik untuk kesehatan jantung
Berdasarkan rekomendasi dari American Heart Association (AHA), seseorang harus melakukan olahraga aerobik secara teratur untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Olahraga skipping setidaknya 4-5 kali per minggu selama minimal 20 menit per kali, terbukti efektif untuk melindungi jantung dari penyakit mematikan tersebut.
- Meningkatkan kemampuan otak berkoordinasi
Saat melakukan skipping, otak harus mengeluarkan berbagai kemampuannya. Di antaranya adalah: kemampuan mengoordinasikan gerakan tangan dalam mengayun tali dan gerakan kaki dalam melompat, kemampuan mengayun tali dan melompat secara ritmis dengan stabil.
Tak hanya itu, kemampuan spasial untuk memperkirakan luas area yang perlu untuk ruang lompat tali, serta penyesuaian keseimbangan tubuh secara terus-menerus agar bisa berdiri tegak setelah lompat.
Semua tindakan di atas menstimulasi otak kiri dan kanan. Dalam jangka pendek, hal tersebut berkontribusi dalam membangun konsentrasi seseorang. Secara jangka panjang, skipping secara teratur dapat dapat membantu meningkatkan performa dalam bekerja atau belajar.
- Menjaga kesehatan mental
Studi menemukan bahwa orang-orang yang menjalani olahraga yang aerobik secara teratur, yang salah satunya adalah skipping, mereka biasanya memiliki kesehatan mental yang baik. Ini karena skipping dapat membuat seseorang menyalurkan energi dan pikiran secara positif. Mereka juga cenderung lebih tenang, tidak mudah cemas, dan tak cepat terbawa emosi. [ ]