Kecelakaan Kereta di Mesir 32 Tewas 66 Luka
- Kecelakaan terjadi ketika “orang tak dikenal” mengaktifkan rem darurat kereta penumpang yang menuju ke kota Mediterania, Alexandria.
JERNIH – Tiga puluh dua orang tewas dan 66 luka-luka ketika dua kereta bertabrakan di Mesir selatan pada hari Jumat (26/3/2021), Kementerian Kesehatan mengumumkan.
Menurut otoritas perkeretaapian Mesir, kecelakaan itu terjadi ketika “orang tak dikenal” mengaktifkan rem darurat kereta penumpang yang menuju ke kota Mediterania, Alexandria. Begitu kereta itu berhenti, kereta itu ditabrak dari belakang oleh kereta lain.
“Kereta-kereta itu bertabrakan saat melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, yang menyebabkan hancurnya dua gerbong dan (menyebabkan) yang ketiga terguling,” kata sumber keamanan kepada Reuters. Dua kereta yang terlibat adalah nomor 157 dan nomor 2011.
Tabrakan terjadi di dekat desa Al-Sawamiah di provinsi Sohag di Mesir Hulu – 460 km dari Kairo. Video dari tempat kejadian menunjukkan gerbong yang rusak dengan penumpang terjebak di dalam dan dikelilingi oleh puing-puing. Para pengamat membawa mayat dan membaringkannya di tanah dekat lokasi, AP melaporkan.
Perdana Menteri Mostafa Madbouly mendirikan ruang krisis di Pusat Dukungan Informasi dan Keputusan Kabinet untuk memantau situasi, dan untuk memfasilitasi koordinasi antara kementerian dan departemen terkait. Dia kemudian mengunjungi tempat itu bersama dengan lima menteri.
Jaksa penuntut umum memerintahkan penyelidikan segera. Para pengemudi kereta api telah dibawa untuk diinterogasi dan penyelidikan terpisah telah diperintahkan oleh Menteri Transportasi Kamel Al-Wazir. Sumber keamanan mengatakan rincian lebih lanjut akan diumumkan setelah penyebab kecelakaan itu dikonfirmasi.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Khaled Mujahid mengatakan, segera setelah kejadian itu, 36 ambulans telah dikirim untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit. Dia menambahkan bahwa kementerian telah mendirikan ruang krisis dan gawat darurat di Sohag untuk memastikan bahwa yang terluka dirawat dan tidak ada kekurangan pasokan medis.
Gambar yang diambil oleh media lokal menunjukkan gerbong kereta yang tertekuk tergelincir di atas sungai.
Presiden Abdel Fattah El-Sisi menulis di Twitter bahwa dia sedang memantau situasi dengan cermat dan siapa pun yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu akan dimintai pertanggungjawaban.
“Siapapun yang menyebabkan kecelakaan yang menyakitkan ini karena kelalaian atau korupsi, atau yang serupa, harus menerima hukuman jera tanpa pengecualian atau penundaan,” tweetnya.
“Saya telah mengarahkan perdana menteri dan semua lembaga terkait untuk hadir di lokasi kecelakaan, untuk terus menindaklanjuti, dan memberi tahu saya semua perkembangan dan laporan terkait situasi … Saya menyampaikan belasungkawa penuh saya kepada keluarga korban, ā€¯tambahnya.
Pada Maret tahun lalu, setidaknya 13 orang terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di Kairo, memicu penghentian singkat layanan kereta api secara nasional. Pada saat itu, manajer kereta api menyalahkan kecelakaan itu karena sinyal yang tidak berfungsi dalam cuaca buruk.
Dan pada Februari 2019, sebuah kereta tergelincir dan terbakar di stasiun kereta api utama Kairo, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 41 orang, dan mendorong menteri transportasi, Hisham Arafat, untuk mengundurkan diri. [*]