Raksasa Ritel Pun Tumbang di Tengah Pandemi Covid-19
Manajemen memilih mengalihkan usaha berjualan secara daring, namun sebagian lagi tutup selama-lamanya
JERNIH-Tak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 berpengaruh pada daya beli masyarakat. Akibatnya perdagangan merosot bahkan beberapa pengusaha ritel terpaksa mengurangi jumlah gerainya bahkan ada pula yang sampai gulung tikar,
Belum lama ini Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall, mengumumkan segera menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli mendatang dan akan lebih fokus pada merek dagang lain yang memiliki potensi bertumbuh lebih tinggi, seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
Setidaknya enam ritel besar tumbang selama pandemic Covid-19 dengan alasan yang hamper sama yakni sepinya pengunjung. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi ritel yang menutup gerainya jika pandemic tidak juga berakhir.
Berikut 6 ritel yang menutup gerai sebagian hingga semuanya selama pandemi corona.
1. Matahari Department Store
PT Matahari Department Store pada 2020 telah menutup 25 gerai yang berada di berbagai pusat perbelanjaan, diantaranya di Lippo PLZ Mal Yogja, Lippo Mal Kuta, Keboen Raya BGR, Lippo PLZ Mal Gresik, Mayofield TC KWG, dan GTC TC Makassar.
Manajemen terpaksa menutup gerai tersebut seiring dengan memburuknya dan kinerja perusahaan di tengah pandemi virus corona. Selama 2020 perusahaan merugi hingga Rp823 miliar.
Penjualan kotor pada 2019 yang sebesar Rp18,03 triliun namun pada 2020 Matahari Department Store hanya mampu mengumpulkan hasil penjualan sebesar Rp8,59 triliun atau anjlok 52,3. Angka itu berbanding terbalik dari posisi 2019 yang masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,36 triliun.
Hingga 2020 Matahari Department Store masih memiliki 147 gerai. Rencananya tahun ini manajemen akan menutup lagi enam gerai dari 23 gerai yang masuk dalam pengawasan kinerja.
2. Giant
Supermarket Giant juga terdampak akibat pandemi Covid-10 yang berkepanjangan sehingga menutup beberapa gerai dalam satu tahun terakhir.
Pada awal 2021, ada tiga gerai yang ditutup perusahaan yakni Giant Ekstra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza, Tasikmalaya dan Giant Kalibata. Akhirnya perusahaan memutuskan untuk menutup semua gerai Giant pada Juli ini.
3. Gramedia
Manajemen PT Gramedia Asri Media, menghentikan sewa di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat yang habis pada Oktober 2020, setelah 15 tahun beroperasi di Mal tersebut.
Adapun alasan penutupan Gramedia di Mal Taman Anggrek karena erdapat beberapa gerai di dekat Mal Taman Anggrek, yakni gerai di Mal Ciputra dan Mal Central Park (CP). Di samping itu jumlah pengunjung juga terus menurun selama pandemic.
4. Golden Truly
Sejak 1 Desember 2020 tahun lalu, Golden Truly secara resmi menutup operasionalnya dan kini menjalani model bisnis online.
5. Centro Department Store
Manajemen Centro Department Store menutup dua gerainya yakni gerai yang berada di Plaza Ambarukmo dan yang berada di Bintaro Xchange. Centro Ambarukmo telah beroperasi selama 15 tahun namun tak mampu bertahan di tengah pandemi.
6. Kinokuniya
Akun resmi Instagram @Kinokuniya_id mengabarkan jika toko buku Kinokuniya di Plaza Senayan tutup permanen mulai 1 April 2021 lalu. Sementara gerai Kinokuniya di Pondok Indah Mall 2 sudah tutup sejak 2018. Kini geraiKinokuniya hanya tinggal di mal Grand Indonesia.
Kini Kinokuniyo berjualan secara daring lewat situs resminya kinokuniya.co.id maupun melalui platform market place seperti Blibli, Shopee dan Tokopedia.(tvl)