Crispy

Menelantarkan Tikus, Karyawan Universitas di Wina Teracam Dipenjara Dua Tahun

  • Kasus terungkap setelah Tierschutz Austria, organisasi perlindungan hewan, mengaku ke jaksa wilayah.
  • Karyawan itu terbukti tidak memberi makan dan minum seratus tikus sampai mati.

JERNIH — Seorang pegawai Universitas Kedokteran Wina, Austria, terancam hukuman dua tahun penjara akibat membuat seratus tikus di fasilitas penelitian mati kelaparan.

Pegawai malas itu tidak memberi makan dan minum tikus selama tujuh hari; 20-27 November 2020. Organisasi Perlindungan Hewan ‘Tierschutz Austria’ (TSA) melaporkan kasus ini ke jaksa penuntut umum.

Jaksa mengajukan tuntutan pidana terhadap laboratorium pengujian hewan karena melanggara UU Kesejahteraan Hewan pada Desember 2020.

Menurut Paragraf 222 KUHP karyawan universitas melakukan penyiksaan yang tidakperlu pada hewa, dan dapat diganjar hukuman penjara.

Karyawan itu bekerja sebagai penjaga hewan di laboratorium pembiakan tikus di Pusat Penelitian Biomedis Universitas Kedokteran Wina. Ia dipecat setelah Tierschutz Austria (TSA) mengungkap kasusnya.

MedUniVienna, demikian Universitas Kedokteran Wina disebut, adalah sekolah kedokteran terbesar di negara itu dan salah satu lembaga penelitian terpenting di Eropa. Pihak MedUniVienna meminta maaf atas insiden itu.

Juru kampanye Asosiasi Penentang Pabrik Hewan (VGT) Roland Hoog mengatakan; “Mengeraikan. Tikus kecil ini sudah ditempatkan dengan cara tidak cocok. Kelaparan dan mati kehausan dengan cara ini sangat kejam. Ini benar-benar skandal.”

Menurutnya, tikus tidak mati kelaparan dan kehausan dalam semalam. Pasti ada persoalan kurang perawatan dan kontrol komprehensif.

Menurut statistik percobaan terbaru melibatkan total 205.858 tikus selama 2019. Mereka seharusnya diperlakukan dengan baik.

Kasus ini disidangkan Senin 31 Mei, dan karyawan itu — yang tidak disebutkan namanya — akan segera mendengar vonis hakim.

Back to top button