Crispy

UU Baru Korut: Warga Tertangkap Basah Menggunakan Bahasa Gaul Korsel Dijebloskan ke Penjara

  • Sikap Kim Jong-un terhadap K-Pop berubah sejak April 2021.
  • Tiga tahun sebelumnya ia masih nonton konser girl band Red Velvet yang konser di Pyongyang.

JERNIH — Korea Utara (Korut) mengeluarkan aturan baru untuk rakyatnya, yaitu dilarang berbicara dengan bahasa slang Korea Selatan. Tidak mematuhi larangan ini bersiaplah dijebloskan ke penjara atau dieksekusi mati.

Mengutip media lokal, BBC memberitakan larangan ini yang kesekian. Sebelumnya, rejim Pyongyang melarang anak-anak muda Korut mengenakan skinny jeans, dan memangkas rambut seperti artis K-Pop, mendengarkan musik dan menonton film Korsel.

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Korut, mengatakan Bahasa Korea dialek Pyongyang lebih unggul, dan kata-kata dalam bahasa Korea seperti ‘oppa’ (kakak laki-laki) tidak boleh digunakan wanita ketika merujuk pada pacar mereka.

Di Korsel, ‘oppa’ adalah kata populer di kalangan remaja untuk menyebut kekasih tercinta. Itu sebutan sayang. Penggemar K-Pop di seluruh dunia juga ikut-ikutan menggunakan kata itu.

Desember 2020, Daily NK — outlet berita khusus Korea Utara yang berbasis di Seoul — menulis tentang undang-undang baru yang diperkenalkan Korut sebagai upaya memperkuat kontrol atas informasi dari dunia luar, seperti berita dan materi budaya.

Januari 2021, Daily NK memperoleh rincian undang-undang baru, dan menyebutnya sebagai pemikiran reaksioner, karena memberlakukan hukuman pidana kepada warga yang mengkonsumsi atau mendistribusikan mater budaya adri Korsel. Warga Korut yang tertangkap basah melakukannya dapat dihukum 15 tahun kerja paksa.

New York Times, Juni 2021 lalu, melaporkan Kim Jong-un menyebut K-Pop sebagai kanker ganas yang berpotensi merusak pemuda Korut dengan pakaian, gaya rambut, dan perilaku tidak sopan.

Media pemerintah Korut juga mengatakan bahwa K-Pop dan bentuk-bentuk terkait budaya hiburan Korsel dapat membuat Korut hancur seperti dinding lembab.

Padahal, tahun 2018 Kim Jong-un menghadiri konser girl band Korsel Red Velvet di Pyongyang. Perubahan sikap Kim Jong-un terhadap K-Pop terjadi pada April 2021, ketika berbicara tentang perubahan serius dalam ideologis dan mentan pemuda Korut.

Back to top button