Crispy

Perkuat Wawasan Kebangsaan dengan Kesadaran Literasi

“Kita harus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran literasi di era digital ini dan juga harus diimbangi dengan memperkuat wawasan kebangsaan”

JAKARTA – “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” begitulah semboyan yang diusung dalam perayaan hari kemerdekaan RI yang ke-76 tahun ini. Bukan sekedar semboyan namun menjadi sebuah doa dan semangat bagi bangsa yang sedang dihadapkan oleh berbagai krisis dan tantangan masa kini.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, mengatakan untuk memiliki daya tangkal terhadap tantangan masa kini, khususnya provokasi, fitnah, hoax dan radikalisme, masyarakat harus didorong untuk memiliki kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan.

“Kita harus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran literasi di era digital ini dan juga harus diimbangi dengan memperkuat wawasan kebangsaan,” kata Benny Susetyo di Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

Menurutnya, kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan akan menjadi kekuatan bangsa untuk menghadapi berbagai problem yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok yang berusaha menggoyahkan persatuan bangsa.

“Kelompok dan oknum ini berusaha mengadu domba agama, etnis, suku dan serta merta membuat provokasi dan ujaran kebencian yang menimbulkan ketakutan masyarakat di tengah kondisi saat ini,” ujarnya.

Pada hakikatnya, lanjut Benny, adalah berdosa besar dan sebuah pelanggaran perintah Tuhan jika seseorang dengan sengaja, tahu dan mau melakukan ujaran kebencian.

“Ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi adalah dosa besar karena sejatinya hal tersebut membawa kehancuran kepada martabat kemanusiaan.” ujar dia.

Ia menambahkan, pemerintah harus berupaya mendorong daya tangkal masyarakat dengan membentuk komunitas literasi ditengah masyarakat, sebagai perlawanan terhadap kelompok atau oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan keutuhan negara.

“Pemerintah harus mendorong komunitas literasi untuk memberikan edukasi ditengah masyarakat, hal ini sebagai gerakan perlawanan kita terhadap kelompok yang mengancam persatuan dan keutuhan negara,” katanya.

Ia berharap dengan menampilkan hal-hal positif dan optimisme masyarakat di ruang publik, serta media sosial dapat berguna untuk mengurangi pertentangan, konflik-konflik dan perang opini yang tidak produktif, karena sejatinya persatuan akan kokoh jika tanpa arogansi didalamnya.

“Kedepannya mari menjadi bangsa yang produktif, inovatif, inspiratif untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” kata Benny.

Back to top button