Setelah Lelah Menyangkal, Gereja Katolik Spanyol Selidiki Pelecehan Seksual Terhadap Anak
- Gereja Katolik Spanyol belum mengungkap hasil penyelidikan secara utuh, tapi telah membuat laporan ke Vatikan.
- Kelompok hak korban menyerukan penyelidikan independen, tapi Gereja Katolik Spanyol menolak melakukannya.
JERNIH — Setelah berbulan-bulan menyangkal, Gereka Katolik Spanyol dikabarkan meluncurkan penyelidikan atas dugaan pelecehan seksual terhadap ratusan anak oleh anggota klerus (rohaniawan) 80 tahun lalu.
Surat kabar El Pais pihak gereja akan memeriksa tuduhan yang diajukan terhadap 251 imam dan sejumlah orang awam dari institusi yang dikelola gereja.
Jumlah korban sekitar 1.237, tapi El Pais mencatat angka ini bisa meningkat menjadi ribuan. Karena, tuduhan mencakup sekitar 31 ordo keagamaan yang tersebar di 31 dari 70 keuskupan di Spanyol.
Insiden paling lama diketahui terjadi tahun 1943, sedangkan yang terbaru tahun 2018.
Penyelidikan, menurut El Pais, akan dilakukan oleh Konferensi Episkopal Spanyol (SEC) – badan tertinggi uskup negara yang dipimpin Kardinal Juan Jose Omelia, uskup agung Barcelona.
Meski Gereja Katolik Spanyol belum mempublikasikan temuannya secara utuh, El Pais menyatakan berkas setelah 385 halaman tentang masalah itu telah diserahkan kepada Paus Fransiskus ketika pemimpin Vatikan itu melakukan perjalanan ke Roma setelah kunjungan ke Siprus awal bulan ini.
Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Paus Fransiskus telah menerima laporan itu dan meneruskannya ke badan yang berwenang, sehingga dapat dilanjutkan sesuai hukum Gereja saat ini.
Kantor berita Reuters mencatat dokumen-dokumen itu juga dapat ditinjau oleh Kongregasi untuk Ajaran Imam Vatikan, yang menyelidiki pelecehan seksual.
Awal tahun ini, SEC mengungkapkan 220 kasus pelecehan seksual anak dilaporkan secara resmi ke Vatikan dalam dua dekade terakhir, termasuk 76 tuduhan terhadap imam dan 144 tuduhan terhadap anggota berbagai ordo agama. Namun laporan itu tidak menyebut jumlah tuduhan terhadap anggota awam Gereja atau karyawan yang bekerja di lembaga yang dijalankan ordo keagamaan.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok hak korban menyerukan penyelidikan independen seperti yang dilakukan di Prancis awal tahun ini. Di Prancis, penyelidikan independen menemukan anggota Gereja Katolik melecehkan 330 ribu korban sejak 1950.
Namun, pejabat Gereja Spanyol menolak melakukannya. Ini menunjukan pelecehan seksual anak di Gereja adalah masalah sosial yang lebih luas.