Crispy

Korut Uji Rudal Hipersonik, Jepang dan Korsel Makin Khawatir

  • Hulu ledak lepas dari roket pendorong dan bermanuver 120 kilometer secara lateral.
  • Korut kini mampu menyerang dan membuat lawan tak sempat bereaksi.

JERNIH — Korea Utara (Korut), Kamis 6 Januari, mengklaim meluncurkan rudal balistik hipersonik yang berhasil mencapai target.

Uji tembak berlangsung dua kali sepanjang pekan ini. Pertama, Rabu 5 Januari, dan kedua pada Kamis 6 Januari. Dua uji tembak itu adalah yang pertama sejak Oktober 2021, dan terdeteksi militer di kawasan.

KCNA, kantor berita resmi Korut, mengatakan rudal hipersonik tidak terbang ke luar angkasa lalu kembali memasuki atmosfer pada lintasan curam. Rudal hipersonik Korut terbang menuju target di ketinggian lebih rendah dan dapat mencapai kecepatan 6.200 kilometer per jam, atau lima kali kecepatan suara.

“Keberhasilan berturut-turut dalam uji peluncuran di sektor rudal hipersonik memiliki signifikansi strategis, karena mempercepat tugas memodernisasi angkatan bersenjata negara,” KCNA melaporkan.

Dalam uji coba Rabu, hulu ledak terlepas dari roket pendorong dan bermanuver 120 kilomter secara lateral, sebelum mengenai target sejauh 700 kilometer.

Menurut KCNA, uji tembak ini mengkonfirmasi komponen seperti kontrol penerbangan dan kemampuan beroperasi di musim dingin. “Rudal menunjukkan kemampuan menggabungkan penerbangan lompat luncur multi-langkah dan manuver lateral yang kuat,” kata KCNA.

Meski belum menguji bom nuklir atau rudal balistik antarbenua jarak jauh sejak 2017, dalam beberapa tahun terakhir Korut telah mengembangkan dan meluncurkan rudal dan hulu ledak yang lebih bermanuver.

Korut, menurut analis militer, seolah mengejar kemampuan yang bisa mengatasi pertahanan rudal Korea Selatan dan AS.

“Kesan saya adalah Korut mengidentifikasi peluncur hipersonik sebagai sarana kualitatif yang berpotensi berguna mengatasi pertahanan rudal,” kata Ankit Panda, rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.

Merampok Waktu

Rudal hipersonik dianggap seabgai senjata generasi berikut yang bertujuan merampok waktu reaksi musuh dan mekanisme kekalahan tradisional.

Foto-foto uji coba Rabu lalu menunjukan yang dikatakan analis sebagai rudal balistik berbahan bakar cair dengan Manoeuvrable Reentry Vehicle (MaRV), yang meluncur dari kendaraan beroda.

Ini adalah versi berbeda dari senjata yang diuji tahun lalu, dan kali pertama diluncurkan pada pameran di Pyongyang, Oktober 2021. “Korut kemungkinan membuat dua program pengembangan terpisah,” kata Panda. “Salah satu program adalah Hwasong-8, yang diuji September 2021.”

Uji tembak ini terjadi beberapa jam sebelum Presiden Korea Selata (Korsel) Moon Jae-in menghadiri upacara peletakan batu pertama jalur kereta api yang akan menghubungan Semenanjung Korea yang terpecah.

Muncul keraguan jalur kereta itu tidak akan pernah selesai, dan terobosan diplomatik sangat sulit dilakukan.

Back to top button