Tak Lengkap Menyambut Imlek Tanpa Busana Cheongsam
JAKARTA-Tahun Baru Imlek yang menjadi perayaan tahunan saudara-saudara kita orang Tionghoa sudah di depan mata.Perayaan ini identik dengan warna merah yang melambangkan semangat, keberanian dan keberuntungan.
Mendekati hari Imlek, kita bisa melihat semaraknya dekorasi oriental yang khas di beberapa tempat. Tidak terkecuali tampilan busana Cheongsam yang dikenakan kaum wanitanya.
Cheongsam adalah pakaian wanita dengan corak bangsa Tionghoa. Meski tergolong sebagai “pakaian adat”, namun Cheongsam ini sukses diterima ke dalam dunia busana internasional. Pakaian khas negeri Tiongkok ini lebih dikenal publik dengan sebutan “Cheongsam” (Pinyin : Chángshān) yang berarti “pakaian panjang”.
Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dari dialek Propinsi Guangdong (Kanton) di Tiongkok. Sementara pada beberapa daerah lain, termasuk Beijing, dikenal dengan nama “Qipao”.
Dilansir wolipop, sejarah Cheongsam dimulai pada awal bangsa Manchu (Dinasti Qing) menguasai Tiongkok, mereka mengorganisasi rakyat, terutama bangsa Manchu, ke dalam “panji” (qi) dan disebut “rakyat panji” (qiren), yang kemudian menjadi sebutan bagi seluruh bangsa Manchu. Wanita bangsa Manchu mengenakan pakaian dinamakan “qipao” atau “pakaian panji”.
Revolusi tahun 1911 menggulingkan kekuasaan bangsa Manchu, namun kebiasaan pakaian wanita bangsa Manchu tetap bertahan, lalu kemudian dikembangkan dan menjadi pakaian tradisional wanita bangsa China.
Pakaian ini mudah dikenakan dan nyaman, bentuk dari pakaian Cheongsam sangat cocok dengan bentuk tubuh wanita bangsa Tionghoa. Leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengan baju bisa pendek, sedang atau panjang, tergantung musim dan selera. Memiliki kancing di sisi kanan, bagian dada longgar, serasi di pinggang, dan dibelah dari sisi, yang kesemuanya semakin menonjolkan kecantikan dari wanita yang mengenakannya.
Cheongsam tidak terlalu susah dibuat. Tidak pula memiliki banyak perlengkapan, seperti sabuk, atau selendang. Kelebihan lain dari pakaian Cheongsam adalah dapat dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang, serta dapat digunakan secara santai atau resmi.
Juga menampilkan kesederhanaan dan keanggunan, kemewahan dan kerapian. Tidak mengherankan banyak disukai oleh wanita, tidak hanya di Tiongkok namun juga di negara-negara lain di dunia.
Di Indonesia sendiri, baju Cheongsam banyak dipakai terutama pada saat menjelang tahun baru Imlek oleh kaum wanita keturunan Tionghoa, meski ada juga yang memakainya pada saat pesta pernikahan atau acara formal lainnya, tentunya dengan corak desain yang modern agar menyesuaikan dengan kondisi acaranya.
Kini Cheongsam tidak hanya merah, tetapi sudah mulai ada berbagai variasi warna pilihan, seperti merah muda, kuning keemasan, biru, hitam, putih dan berbagai padanan corak dan motif warna lainnya.
(tvl)*