UNESCO Kutuk Pembunuhan Jurnalis Rusia Oksana Baulina dalam Perang di Ukraina
- Oksana Baulina terbunuh di Distrik Podil, Kyiv, ketika Rusia melancarkan serangan artileri.
- UNESCO meningkatkan pelatihan bagi wartawan yang baru meliput wilayah konflik.
JERNIH — Direktur Jenderal United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Audrey Azoulay mengutuk pembunuhan jurnalis Rusia Oksana Baulina di Kyiv, 23 Maret lalu.
“Saya mengutuk pembunuhan Oksana Baulina dan mengulangi seruan untuk menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB No 2222 tahun 2015 tentang perlindungan jurnalis, profesional media, dan personel terkait saat konflik,” kata Azoulay.
BACA JUGA:
- Wartawan Foto Fox News Pierre Zakrzewski Tewas di Ukraina
- Tentara Rusia Tembak Mati Wartawan AS , Berondong Lainnya
Melindungi pers di medan konflik, menurut Azoulay, memungkinkan arus informasi yang bebas dan memastikan hak jurnalis menginformasikan kepada dunia tentang realitas perang yang sedang berlangsung.
Oksana Baulina, jurnalis Rusia yang bekerja untuk Insider, tewas dalam penembakan di Distrik Podil, di pinggiran Kyiv — ibu kota Ukraina. Dua orang yang menemaninya terluka.
Sejak Rusia memulai perang di Ukraina, beberapa wartawan tewas dan terluka. Pada 13 Maret wartawan AS Brent Renaud tewas di Irpin, kota kecil di pinggiran Kyiv yang dibombardir tentara Rusia. Renaud sedang mengerjakan proyek TIME Studios yang fokus pada krisis pengungsi global.
Kameraman Fox News Pierre Zakrzewski dan jurnalis Ukraina Oleksandra Kuvshynova tewas akibat tembakan artileri di timur laut Horenka, masih wilayah Kyiv.
Pada 17 Maret UNESCO mengumumkan langkah langkah baru untuk melindungi jurnalis di Ukraina, termasuk penyediaan peralatan pelindung dan pelatihan yang dipercepat, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja di zona konflik.