Rusia Rilis Video Tanpa Tanggal Mengklaim Korban Selamat dari Kapal Perang Moskva
Mereka merilis video tanpa tanggal dan tanpa suara untuk menjawab spekulasi bahwa 500 orang telah tewas seperti yang banyak diberitakan media.
JERNIH – Rusia mengklaim bahwa lebih dari 100 awak kapal perang terbesar Rusia, Moskva, termasuk kaptennya, selamat setelah kapal itu tenggelam di Laut Hitam.
Mereka merilis video tanpa tanggal dan tanpa suara untuk menjawab spekulasi bahwa 500 orang telah tewas seperti yang banyak diberitakan media.
Dalam video itu terlihat kamera menyorot keadaan sekelilingnya, sekelompok besar perwira dan pelaut berseragam tengah mengikuti sebuah parade di kota pelabuhan Krimea, Sevastopol, yang disambut oleh panglima angkatan laut Laksamana Nikolay Yevmenov.
Tidak jelas kapan pertemuan dengan Laksamana Yevmenov terjadi tetapi di akhir video dia berkata: “Awak kapal penjelajah Moskva berada di pangkalan utama, kota pahlawan Sevastopol”.
Sebuah artikel di kantor berita milik negara Rusia Tass menyatakan semua 500 awaknya dievakuasi setelah insiden itu, meskipun Ukraina mengklaim ada korban jiwa.
Moskva dipuja sebagai unggulan Armada Laut Hitam Rusia, namun sekarang sudah berada di dasar Laut Hitam setelah ledakan yang terjadi di kapal itu pada Kamis (14/4/2022) di kapal pada hari Kamis.
Maksym Marchenko, gubernur wilayah Odesa, mengatakan Ukraina menyerang kapal era Soviet seberat 12.500 ton pada Rabu malam dengan dua rudal Neptunus dan menyebabkan ‘kerusakan serius’.
Versi peristiwa Rusia sendiri menyatakan bahwa alasan tenggelamnya kapal tersebut adalah kebakaran yang disebabkan oleh amunisi yang meledak.
Forbes menyebut tenggelamnya Moskva sebagai kerugian militer Rusia paling mahal dalam perang melawan Ukraina, dengan perkiraan biaya £574 juta (sekitar Rp10 triliun). Kremlin membutuhkan satu hari untuk mengakui bahwa kapal penjelajah rudal yang dipandu telah tenggelam tetapi tidak disebutkan korban jiwa sampai sekarang.
Moskva juga diduga membawa senjata nuklir saat tenggelam di Laut Hitam akibat hantaman rudal Ukraina. Dugaan mengemuka setelah Rusia mengekspresikan kegundahannya atas kehilangan asset pentingnya. Moskwa juga enggan membenarkan kabar Moskva tenggelam akibat terkena hantaman dua rudal Ukraina. [Metro.co.uk]