KOMTRASS Adakan Pelatihan Layanan Prima, Eco Driving, Defensive Driving Dan Safety Driving di Krawang, Jawa Barat
Keselamatan berkendara dan berlalulintas itu lebih bertumpu dan tergantung kepada manusia yang mengemudikan mobil sebagai humanware yang di dalamnya ada perangkat lunaknya (software). Sementara mobil itu hanyalah perangkat keras (hardware) yang bila tidak dioperasikan oleh manusia tidak akan bisa bergerak alias tidak ada kecelakaan.
JERNIH-KOMTRASS (Komunitas Nasional Traffic Safety dan Security), komunitas keselamatan lalulintas berbasis masyarakat yang didirikan tanggal 20 Maret 2019 tersebut baru saja menyelesaikan “Pelatihan Sehari Layanan Prima, Eco Driving, Defensive Driving, dan Safety Driving untuk para pengemudi” di lingkungan perusahaan investasi asing dari Jerman di Krawang Jawa Barat.
Pelatihan yang menyangkut empat topik sentral layanan pengemudi tersebut merupakan permintaan langsung dari top manajemen di perusahaan tersebut yang sangat konsen dengan kompetensi para pengemudi.
Para manajer papan atas perusahaan tersebut yang kesemuanya merupakan para ekspatriat kebetulan juga menjadi pihak pelanggan dari para pengemudi. Jadi mudah dipahami bila para ekspatriat tersebut sangat konsen dengan mutu jasa layanan mengemudi dari ke 22 pengemudi yang tersebar di tiga lokasi utama perusahaan tersebut yaitu Jabodetabek, Surabaya , dan Riau.
Pelatihan ini merupakan bagian dari grand design misi KOMTRASS untuk menumbuhkembangkan Budaya Mutu Tertib Selamat dan Aman dalam berkendara dan berlalulintas di tanah air dengan target audience semua lapisan masyarakat pengguna jalan di tanah air dengan sasaran akhir mengurangi jumlah ketidaktertiban, kemacetan, kecelakaan, dan kejahatan di jalan.
Sebagai instruktur utama pelatihan adalah Bapak Ir. Priyanto M. Joyosukarto, M.Eng. selaku Founder sekaligus Ketua KOMTRASS, Founder sekaligus Direktur Eksekutif The Indonesian Institute of Industrial Safety (INDUS, 2003), dan Fonder sekaligus Ketua Komunitas Nasional Pengguna Jalan Tol (KOMNASTOL, 2013) dibantu Bpk. Gagah Putra P. selaku Kepala Bidang Legal dan Advokasi Publik KOMTRASS, Bpk. Setyo Wibowo selaku Kepala Bagian Sekretariat, Dokumentasi, Publikasi, dan Logistik KOMTRASS serta Bowo Mulyanto selaku anggota “Special Force 007” KOMTRASS yang berdomisili di Krawang.
Dalam sambutan pembukaannya Bpk. Priyanto yang sudah pengalaman malang melintang mengajar mata kuliah Manajemen Industri, Keselamatan Industri, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekuriti Industri, Manajemen Mutu, dan Pengendalian Mutu ini menyampaikan tentang kontribusi para pengemudi terhadap kemajuan perusahaan.
Disampaikan bahwa tujuan utama pendirian perusahaan baik nasional maupun investasi asing umumnya untuk meraih keuntungan (profit) dan membantu pemerintah menyediakan lapangan kerja.
Dalam kaitan tersebut ada empat parameter penting sebagai tolok ukur kinerja sebuah perusahaan, yaitu operasi perusahaan yang efektif, efisien, selamat bebas kecelakaan, dan aman dari gangguan keamanan.
Semua personil perusahaan punya kontribusi masing-masing terhadap kemajuan perusahaan melalui tugas pokok dan fungsi masing-masing. Dalam hal ini para pengemudi dapat memberikan kontribusi maksimal kepada kemajuan perusahaan bila memiliki kompetensi teknis dalam empat bidang, yaitu Layanan Prima, Eco Driving, Defensive Driving, dan Safety Driving.
Selain membahas empat topik utama tersebut kepada peserta pelatihan diajarkan tentang tiga topik pendahuluan sebagai pendukungnya yaitu,
- Konsep Mutu, Tertib, Selamat, dan Aman (MTSA), sebagai solusi total masalah lalulintas di jalan,
- Kompetensi keselamatan untuk para pengemudi,
- Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
Dua topik pelengkap juga diajarkan pada sesi akhir pelatihan, yaitu Familiarisasi teknologi otomotif terbaru yang membahas fitur-fitur keselamatan mobil keluaran terbaru berbagai merek, jenis, dan tipe dari berbagai pabrikan.
Juga studi kasus 13 kecelakaan-kecelakaan maut yang pernah terjadi di tanah air dalam kurun waktu 2018-2022 mengambil materi dari “big data” KOMTRASS yang dikumpulkan melalui sharing harian di Grup WA Nasional (Sabang-Merauke) Traffic Safety Security, WAG #TSS 1-11 yang beranggotakan 2.000 orang sejak Maret 2018.
Semua foto dan video kecelakaan maut itu tersimpan rapi di ponsel dan komputer pribadi Bpk. Priyanto dan pengurus teras KOMTRASS yang lain sehingga mudah dikopas dan disajikan.
Dalam topik Layanan Prima diajarkan kiat penampilan, cara kerja, dan sikap mental pengemudi berangkat dari konsep 4A, yaitu Attitude, Attention, Adaptation, dan Action agar supaya bisa memenuhi bahkan melampaui harapan dan kebutuhan para ekspatriat sebagai pelanggan. Sehingga mereka akan puas dan loyal menggunakan jasa para pengemudi di waktu mendatang.
“Loyalitas pelanggan adalah tiang utama berkibarnya bisnis penjual produk barang dan jasa bermutu”, demikian disampaikan Priyanto yang juga dosen Manajemen Mutu dan Pengendalian Mutu itu.
Dalam topik Defensive Driving Priyanto menekankan bahwa defensive driving adalah teknik berkendara yang mengupayakan sikap/reaksi/respon positif tidak reaktif untuk bertahan agar selamat dari dampak negative (adverse impat) stimulus yang muncul dari kondisi dinamis lalulintas yang negatif tidak kondusif untuk keselamatan.
“Jadi Teknik Defensive Driving ini sebangun mirip dengan teknik beladiri yang dilakukan para pebeladiri mengupayakan untuk menang dengan cara bertahan mengatasi serangan lawan”, demikian ditegaskan oleh Priyanto yang sudah berpengalaman menjadi Instruktur Kyokushin Karate sejak jaman kuliah di Teknik Nuklir Kampus Biru UGM, Bulaksumur, Yogyakarta yang juga pemegang Kartu Anggota Internasional dari International Karate Organization Kyokushinkaikan (IKOK) yang berpusat di Tokyo dan tersebar di lebih dari 140 negara dengan nomer registrasi keanggotaan internasional 73.236 (1989).
Jadi Defensive Driving bertumpu pribadi pengemudi utamanya karakternya, mentalnya yang bisa dirumuskan ke dalam Formula 3A (Awareness, Attitude, Ancipation).
Pentingnya Defensive Driving ini sesuai fakta empiris dimana meskipun teknologi mobil itu sudah semakin canggih tapi faktanya kecelakaan terus terjadi dan meningkat baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Itu karena memang keselamatan berkendara dan berlalulintas itu lebih bertumpu dan tergantung kepada manusia yang mengemudikan mobil sebagai humanware yang di dalamnya ada perangkat lunaknya (software). Sementara mobil itu hanyalah perangkat keras (hardware) yang bila tidak dioperasikan oleh manusia tidak akan bisa bergerak alias tidak ada kecelakaan.
Pada topik Defensive Driving ini diajarkan lebih dari 30 cara bereaksi merespon berbagai kondisi yang tidak kondusif untuk keselamatan yang muncul dari factor- di luar diri pengemudi baik dari mesin mobil, factor ulah sesama pengemudi/pengguna jalan, factor jalan, maupun factor manajemen pengelola jalan.
Berbeda dengan Defensive Driving, Safety Driving ini upaya keselamatan berkendara dan berlalulintas yang bertumpu kepada perawatan dan pengoperasian yang benar dan tepat dari fitur-fitur keselamatan dan fitur-fitur lain yang tertanam (embedded) di dalam bodi mobil.
Jadi, merawat dan mengoperasikan komponen dan system mobil yang sesuai dengan ketentuan desainnya. Operasi di dalam amplop desainnya. Inside the design envelope.
Untuk Safety Driving ini telah diajarkan baragam teknik merawat dan mengoperasikan lebih dari 18 macam system dan komponen mobil utamanya system dan komponen keselamatannya.
Sistem keselamatan mobil dirinci menjadi dua, system aktif dan system pasif. System aktif yang bertumpu pada tersedianya pasokan listrik dari aki dan campur tangan tenaga manusia ini ditujukan untuk mencegah kecelakaan selama mobil sedang melaju sementara system pasif yang bertumpu kepada tenaga dasar alam dan tenaga tersimpan ini ditujukan untuk mereduksi level keparahan (severity) akibat kecelakaan.
Beberapa contoh system keselamatan aktif mobil yang dibahas antara lain adalah
- HSA (Hill Starts Assist),
- EBD (Electronic Brake-force Distribution),
- ABS (AntiLock Braking System),
- VSC (Vehicle Stability Control),
- A-TRC (Automatic Traction Control),
- ACC (Adaptive Cruiser Control),
- TSC (Trailer Sway Control),
- EBS (Emergency Brake Signal),
- DRL (Led Daytime Running Light,
- Rear Roof Spoiler,
- Pre Collision System,
- RCTA BSM (Rear Cross Traffic Alert with Blind Spot Monitor),
- PMC (Pedal Misoperation Control),
- FDA (Front Departure Alert),
- LDASC (Lane Departure Assist with Steering Control),
- CBS (Clearance & Back Sonars), dll.
Sementara untuk system keselamatan pasif mobil telah dibahas tentang (1) Air Bag, (2) Safety Belt, (3) RISE (Reinforced Impact Safety Evaluation) body, (4) Kursi Whiplash, (5) Zona Penyok (crumple zone), (6) Energy Absorbing Body Structure & High Strength Body Frame, (7) Isofix, (8) Pedestarian Protection, (9) Side Impact Beam, dll.
Dengan tidak menempatkan secara kaku sebagai guru tetapi lebih sebagai rekan sejawat yang kesempatan bicaranya siap dipotong setiap saat untuk tanya jawab serta siap bertukar pikiran dan pengalaman untuk menyelesaikan berbagai masalah di lapangan maka kelas pelatihan yang diikuti oleh 22 Pengemudi senior dan 2 orang staf senior tersebut berhasil dibuat interaktif dan meriah.
Sehingga terjadi tanya jawab dan umpan balik yang memperkaya literasi peserta tentang dunia kepengemudian dan suka dukanya mengemudi di jalanan dimana beragam manusia dengan beragam karakter tumpah ruah mengemudi di jalan.
Pada kedelapan topik selalu terjadi diskusi interaktif yang merangsang daya kreatif tiap peserta sejak dimulai pk. 08.00 sampai berakhir pl. 17.15 WIB, terbukti hampir semua peserta berani bertanya dan mengemukakaan pendapat untuk mendapatkan komen dari instruktur. Secara keseluruhan pelatihan dianggap sukses.
Seluruh peserta pelatihan telah mendapat vaksinasi 1,2 dan booster Covid-19. Sepanjang pelaksanaan pelatihan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pelatihan keselamatan berkendara dan berlalulintas ini ke depannya akan terus dilanjutkan oleh KOMTRASS untuk menjangkau target audience yang lebih banyak dan lebih beragam lagi di seluruh Indonesia tidak hanya di sekitar Jabotabek saja dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan khususnya Kepolisian, Dinas Perhubungan, perusahaan swasta setempat serta institusi pendidikan mulai setingkat Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi.
Selanjutnya KOMTRASS akan mengambil topik pelatihan “Comprehensive Training on Safe Driving (CTOSD)” dengan keragaman dan kedalaman materi yang akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan para target audience para pemotor, pemobil, dan para pengguna jalan serta para pemangku kepentingan yang lain.
Semoga misi KOMTRASS menumbuhkembangkan Budaya Mutu, Tertib, Selamat, dan Aman bisa lancar sesuai rencana Amin.
Bagi para pemangku kepentingan yang berminat menggunakan jasa pelatihan serupa dari KOMTRASS bisa langsung menghubungi Bpk. Priyanto M. Joyosukarto di nomer WA 0813-9814-4007 atau email: safety13k@gmail.com.