Solilokui

Pecinta Aspal: Manfaat Lewat Tol

Berkendara lewat tol diyakini masih lebih untung dibanding lewat jalan biasa (arteri) karena teoritisnya, lewat tol lebih lancar sehingga waktu tempuhnya lebih singkat, arus kendaraan lebih tertib dan teratur karena terkendali, konsumsi BBM lebih rendah, serta keausan ban, kanvas rem, dan komponen lain yang lebih lamban.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto,

JERNIH-Beberapa Komtrasser dan Tsser japri mengeluh tentang mahalnya tarif tol saat mudik dan bertanya tentang tarif tol per kilometernya serta apa untungnya lewat tol.

Berikut sekilas yang saya bisa infokan sebagai Ketua KOMTRASS.

Panjang tiap ruas tol tentu berbeda-beda dan tarif tol per kilometernya pasti juga berbeda-beda karena di dalamnya ada komponen biaya pembangunan yang berbeda-beda pula tergantung lokasi (harga tanah), prediksi (berdasarkan hasil studi) volume lalulintas, tingginya suku bunga pinjaman bank, dan masa konsesi operasinya yang umumnya antara 35-50 tahun.

Info yang saya miliki, tarif awal operasi jalan tol baru per kilometer tertinggi  adalah Tol Becakayu, Rp. 1.600; Tol Solo-Ngawi, Rp. 1.500; tapi diminta turun menjadi Rp. 1.000; oleh pak presiden. Khabarnya angka tertinggi itu sudah disalip oleh Tol Kunciran-Serpong, Rp. 1.784; yang sudah tiga tahun beroperasi.

Jumlah akhir tarif tol yang harus dibayar tinggal mengalikannya dengan panjang jarak tempuh dari gerbang tol masuk sampai ke gerbang tol keluar. Untuk informasi yang lebih lengkap silahkan cari second info untuk cross check.

Sesuai amanat undang-undang, tiap dua tahun sekali pemerintah wajib menaikkan tarif tol untuk mengimbangi laju inflasi. Dengan catatan, layanan tol oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah memenuhi syarat SPM (Standar Pelayanan Minimum).

baca juga: Pecinta Aspal: Gerbang Tol, Portal, dan SARA (G-P-S)

Tapi faktanya, biasanya kenaikan tarif dua tahunan itu agak telat. Pak Menteri Pekerjaan Umum sendiri di depan wartawan TV juga  mengakui bahwa dirinya cenderung mengundur-undur bila harus tandatangan kenaikan tarif tol. Kasihan kepada rakyat, nampaknya.

Padahal kenaikan tarif dua tahunan itu sudah menjadi haknya BUJT.

Jadi, menurut anda mana yang lebih perlu dikasihani? Pengguna Jalan Tol atau BUJT?

Berkendara lewat tol diyakini masih lebih untung dibanding lewat jalan biasa (arteri) karena teoritisnya, lewat tol lebih lancar sehingga waktu tempuhnya lebih singkat, arus kendaraan lebih tertib dan teratur karena terkendali, konsumsinya BBM lebih rendah, serta keausan ban, kanvas rem, dan komponen lain yang lebih lamban.

baca juga: Bahasa dan Keselamatan

Bagi saya, kelebihan tersebut masih ditambah dengan fakta bahwa di jalan tol bebas gangguan motor bersliweran yang berpotensi menimbulkan srempetan yang melukai bodi mobil. Juga potensi terlibat kecelakaan dengan pemotor juga berkurang.

Total jendral, lewat tol untung karena Biaya Kerusakan dan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK)nya rendah

Untuk memastikan kebenaran BKBOK tersebut silahkan bandingkan sendiri pengalaman beberapa kali lewat tol vs lewat arteri. Terima kasih.

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/Kyokushin Karate Instructor; Kyokushin Karateka 4-th Dan/ IKOK Reg. No. 73.236 (1989)/M-TSA Inspirator & Motivator/Road Traffic Observer.

Back to top button