Rusia dan Ukraina Adu Senjata Usang di Medan Tempur
- Rusia dan Ukraina menggunakan senjata yang sama, salah satunya BM-21 Grad.
- Model asal BM-21 Grad sukses bikin gemetaran Nazi Jerman.
JERNIH — Nama resminya BM-21 Grad. Sebagian orang menjuluki senjata itu, berupa 40 tabung yang mampu meluncurkan roket 122 mm, Stalin’s Organs.
Yang pasti, BM-21 Grad adalah versi Stalin’s Organ yang dibuat tahun 1960-an. Model awal senjata ini digunakan pada Perang Dunia II, efektif meneror tentara Nazi Jerman karena dapat mengenai target sejauh 20 kilometer.
Idealnya, senjata itu tinggal sejarah. Hanya ada beberapa, dipamerkan di museum, atau tergeletak di gudang senjata sebagai perangkat perang yang pernah berjasa bagi Rusia.
Yang terlihat di medan perang Rusia di Ukraina adalah Stalin’s Organ masih menjadi andalan kedua pihak. Ukraina menggelar senjata itu tidak jauh dari perbatasan Rusia. Pasukan Vladimir Putin menghujani Ukraina juga dengan senjata itu.
Duel artileri di garis depan pertempuran kerap diwarnai saling tembak roket 122 mm dari 40 tabung BM-21 Grad. Sesekali kedua pihak menembak dengan meriam.
Hujan Es
BM-21 Grad terpasang di atas truk. Setelah melepas empat atau lima roket ke posisi lawan, truk akan bergerak menjauh atau kembali ke tempat perlindungan. Jika tidak, radar lawan akan mendeteksi posisi truk, dan memicu respon cepat yang merusak.
Penembakan lima atau sepuluh roket Grad berlangsung cepat. Grad berarti hujan es. Setiap roketnya mengeluarkan semburan api di tengah asap tebal.
Apakah senjata itu masih efektif melumpuhkan, atau setidaknya meneror lawan, dari kejauhan?
Buk, seorang perwira muda Ukraina yang menangani senjata itu, mengatakan; “BM-21 Grad masih efektif karena memiliki jangkauan yang jauh dan dapat mengenai banyak sasaran.”
Namun, masih menurut perwira muda itu, keefektifan senjata sangat tergantung pada ketrampilan menggunakannya. Artinya, senjata boleh usang, tapi ketrampilan penggunaan harus baru.