Crispy

Kelompok Hacker 3ackd0or Ungkap Polisi Penangkap Mahsa Amini

Mereka adalah Kapten Inayatullah Rafii, 52 tahun, Sersan Ali Khosynamvand, 27 tahun, Fatameh Gurban Hosseini serta Parastu Safari, 36 tahun, yang kemungkinan menyimpulkan bahwa Mahsa berjilbab dengan tidak semestinya.

JERNIH– Para peretas yang tergabung dalam kelompok 3ackd0or mengklaim telah mengungkap para polisi yang melakukan penangkapan dan disebut-sebut memukuli Mahsa Amini, gadis 22 tahuh yang akhirnya meninggal dalam masa tahanan. Kematian Mahsa Amini sejauh ini telah membuat Iran bergolak dalam demonstrasi massa dan menewaskan sekitar 100 orang di seluruh negeri.

3ackd0or menerbitkan foto dan informasi pribadi para polisi tersebut baru-baru ini. Menurut keyakinan 3ackd0or, para petugas Kepolisian yang terlibat dalam kematian Amini  tersebut adalah petugas polisi Fatameh Gurban Hosseini, Parastu Safari, Ali Khushnamond dan Enayatullah Rafiei. 3ackd0or membagikan secara terbuka informasi pribadi mereka, termasuk alamat, nomor akta kelahiran, tanggal lahir, nama orang tua dan kota asal mereka berempat.

Kapten Inayatullah Rafii, 52 tahun, berasal dari Khodabandeh, kota kecil di Provinsi Zanjan, barat daya Iran. Sersan Ali Khosynamvand, 27 tahun, dari Desa Khusynamvand di Provinsi Lorestan, Parastu Safari, 36 tahun, yang dilahirkan di Kota Kermansyah, timur Iran. Dia kemungkinan orang yang menyimpulkan Mahsa berjilbab dengan tidak semestinya.

Sementara Fatimah Ghorban Husaini, 27 tahun, dilahirkan dan dibesarkan di Teheran.

“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga Mahsa Amini dan kami percaya bahwa darah orang-orang seperti Mahsa dan orang-orang muda lainnya di negara Anda akan menyirami pohon kebebasan dan persatuan. Kalian semua akan mempertahankan pohon muda ini seperti perisai di hadapan kekuatan yang berdiri,” tulis para peretas dalam sebuah video.

Tidak hanya itu, 3ackd0or juga merilis daftar foto dan informasi pribadi para anggota Basij, organisasi relawan paramiliter Iran yang tumbuh bersama Revolusi Islam tahun 1979.

Sebagaimana diketahui, Mahsa Amini ditangkap para petugas polisi moral di Teheran pada pertengahan September. Keluarganya mengatakan, Mahsa dipukuli oleh para petugas di dalam van yang membawanya ke kantor polisi.

Di kantor polisi Mahsa mengalami kondisi pingsan hingga dibawa ke rumah sakit, tempat dirinya kemudian meninggal. Para kerabatnya mengatakan kepada media asing bahwa mereka tak banyak mengetahui situasi yang terjadi, termasuk otopsi yang dilakukan kepada jenazah Mahsa baru-baru ini.

Kematian Mahsa Amini memicu protes secara nasional yang terus meningkat selama beberapa pekan terakhir. Beberapa situs berita memngatakan korban tewas dalam demonstrasi yang merebak di kota-kota di Iran itu telah membawa korban lebih dari 100 orang meninggal, termasuk aparat keamanan Iran. [Iranintl.com/the Jerusalempost]

Back to top button