Jenderal Brutal Rusia Kelabakan Hadapi Serangan Balasan Ukraina di Kherson
- Jenderal Sergei Surovikin mengevakuasi 50 ribu warga Kherson mulai hari ini.
- Jika serangan balasan Ukraina berlanjut dengan kecepatan tinggi, pasukan Rusia terjebak di tepi Sungai Dnieper.
JERNIH — Rusia mengumumkan akan mengevakuasi 50 ribu sampai 60 ribu warga sipil dari Kherson, menyusul serangan balasan Ukraina yang berpotensi menjebak pasukan Kremlin.
“Tentara Rusia akan memastikan evakuasi yang aman bagi penduduk Kherson,” kata Sergei Surovikin, jenderal AU Rusia yang ditunjuk memimpin perang di Ukraina.
“Situasi di Kherson sangat sulit bagi wrga sipil dan tentara Rusia,” lanjut petinggi militer Rusia berjuluk jenderal Armageddon itu.
Pasukan Rusia di Kherson mundur 20 sampai 30 kilometer dalam beberapa pekan terakhir, dan berisiko terjepit di tepi barat Sungai Dnieper yang membelah Ukraina sepanjang 2.200 kilometer.
Surovikin juga mengatakan posisi Rusia di Kupiansk dan Lyman, di Ukraina timur, dan Kherson di utara antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih, terus diserang.
“Situasi di area ini benar-benar sulit,” kata Surovikin kepada Rossiya 24.
Surovikini dituntuk Putin untuk membalikan keadaan, menyusul serangan balasan Ukraina yang menyebabkan kerugian luar biasa besar di pihak Rusia.
Pernyataan Surovikin ini mengindikasikan Rusia benar-benar dalam posisi tidak mungkin mempertahankan wilayah yang dicaplok sejak invasi Februari 2022.
Kherson adalah kota pertama Ukraina yang direbut Rusia sejak invasi. Kini Ukraina terus mendekat ke kota itu. Merebut kembali Kherson akan membuat Ukraina mengontrol satu-satunya ruge ke Semenanjung Krimea dan mulut Sungai Dneiper.
Vladimir Saldo, kepala wilayah Kherson yang diangkat Moskwa, mengatakan Ruisa memutuskan mengevakuasi warga sipil karena risiko serangan militer Ukraina.
“Ukraina sedang membangun persiapan serangan skala besar,” kata Saldo dalam pernyataan video. “Militer Rusia bersiap menangkis serangan itu.”
Sebagai petinggi militer yang membangun reputasinya lewat perang brutal di Suriah, Surovikin tampaknya menghadapi kenyataan pahit di medan tempur Ukraina.
Di Chechnya dan Suriah, Surovikin menggempur lawan dengan keunggulan senjata darat dan udara. Di Ukraina, pasukannya kehilangan banyak peralatan perang menyusul kejatuhan Lyman.