Veritas

AS Hapus Perbudakan dan Ciptakan Perbudakan Gaya Baru Dunia

Jakarta – Hari ini 230 tahun lalu Kaum Quaker mempetisi Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menghapus perbudakan. Perbudakan yang tidak manusiawi di AS pun sudah lama berakhir. Namun apa yang terjadi, negara adi daya itu malah membuat perbudakan baru dan mempraktikan sisi ketidakmanusiawiannya.

Kebijakan yang dibuat negara Paman Sam itu seringkali kontroversial. Bahkan kebijakan negara yang dijuluki super power ini seringkali melanggar Hak Asasi Manusia atau HAM yang cukup berat tidak hanya di negaranya tapi juga di negara lain. Dengan kata lain, menciptakan perbudakan baru bagi negara-negara tak berdaya oleh negara adi daya.

Banyak tokoh menilai Pemerintahan Amerika Serikat sering kebabablasan mengurusi negara lain sehingga kemudian melanggar HAM. Di hadapan perwira TNI-Polri, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang berbicara soal HAM sempat mengatakan AS adalah negara pelanggar HAM terbesar di dunia.

“Kalau soal melanggar HAM barangkali negara yang paling langgar HAM di dunia Amerika, mengebom negara kiri kanan tanpa dasar. Mengebom Vietnam, mengebom Syiria, mengebom Irak, Libia. Itu pelanggaran HAM terbesar di dunia yang terjadi.” kata JK di Auditorium Jos Soedarso Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019) silam.

Anehnya lagi, apa yang dilakukan Amerika Serikat ini tak pernah diadukan sampai ke pengadilan. Seakan-akan negara ini kebal dari hukum, tindakannya selalu dianggap benar.

Ada beberapa kebijakan negara ini yang terlihat sebagai aksi mengatasnamakan demi keamanan dunia tapi nyatanya membuat sengsara rakyat di negara lain. Ini di antaranya:

1. Aksi rasial

Meskipun sering disebut sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan HAM, namun di negaranya sendiri banyak kebijakan yang rasial dan merugikan kelompok lain. Tentu masih ingat bagaimana penduduk asli di negara itu yakni Indian dan suku lain disingkirkan dan dirampas haknya. Bahkan dianggap sebagai pemberontak negara.

Seringkali terdengar pula bagaimana warga warga keturunan Afrika yang berkulit hitam yang diperlakukan tidak manusiawi, menjadi budak dan dilecehkan. Tentu ini sebuah pelanggaran HAM berat yang layak diadili.

2. Penjara Guantanamo

Penjara Guantanamo adalah penjara paling mengerikan di seluruh dunia. Amerika kerap menculik siapa saja yang dianggap berbahaya. Orang yang diculik ini langsung dijebloskan ke penjara ini seringkali tanpa proses hukum. Banyak sekali orang dari Irak dan Afganistan yang diboyong ke sana. Lembaga HAM dunia menganggap penjara Guantanamo sebagai neraka.

3. Perangi negara lain

Amerika Serikat sangat pede dengan kekuatan politik internasional dan militernya. Sehingga seringkali bertindak seperti layaknya tentara dunia. Lihat saja, usai serangan WTC pada 2001, negara ini kerap melakukan pelanggaran HAM dengan kedok sebuah pembebasan. Dalam misi yang dinamai “Misi Pembebasan Irak” ini Amerika sukses membuat sekitar 1,3 juta warga Irak mati tak berdosa. Amerika dan sekutunya membabi buta dalam membantai Saddam Husein. \

Lembaga Amnesti Internasional bahkan mengatakan jika kejadian di Irak selama 8 tahun adalah pelanggaran HAM terberat selama 50 tahun terakhir. Amerika benar-benar membuat Irak hancur berkeping-keping tanpa menyisakan apa-apa.

Misi lain dari Amerika adalah menghancurkan Osama Bin Ladden yang membuat WTC rata dengan tanah. Akhirnya Amerika dan sekutunya menyerbu Afganistan dengan tajuk, “Operasi Kebebasan Afganistan”. Tentara Amerika dan sekutunya banyak menculik orang yang dianggap sebagai teroris. Mereka diinterograsi dengan disiksa. Tak jarang banyak sekali warga mati karena siksaan yang dilakukan tentara.

4. Bantu Israel caplok Negara Palestina

Dengan dukungan dan bantuan Amerika, Israel semakin kuat dalam mencaplok wilayah Palestina dan membantai siapa saja dengan dalih melawan separatis. Kasus Israel dan Palestina tidak akan bisa selesai dengan mudah. Hal ini terjadi karena Amerika menjadi backing dari Israel.

5. Memata-matai Negara Lain

Pemerintahan negara ini sudah terbiasa ini memata-matai siapapun dari mulai warganya sendiri hingga negara lain. Banyak sekali akses ponsel, internet hingga jejaring social disadap oleh Amerika. Negara ini juga kerap mengirim banyak intelnya ke berbagai negara. Intel ini akan mengamati dengan diam-diam lalu melaporkannya kepada Amerika. Apa yang dilakukan Amerika ini sejatinya adalah pelanggaran HAM. [Berbagai sumber]

Back to top button