Korut-Korsel Baku Tembak Artileri, Penduduk Dua Pulau Mengungsi
- Korut melepas 200 tembakan artileri sepanjang Jumat (5/1) pagi.
- Korsel membalas dengan 400 tembakan artileri sore hari.
JERNIH — Korea Utara (Korut), Jumat 5 Januari, menembakan 200 peluru artileri ke laut. Korea Selatan (Korsel) mereson dengan menembakan 200 peluru artileri ke selatan Garis Batas Utara, atau perbatasan maritim kedua Korea.
Korut melepas tembakan sepanjang Jumat pagi, yang membuat penduduk di dua pulau di selatan Korsel diperintahkan mengungsi. Namun, penembakan artileri Korut tidak menyebabkan kerusakan fasilitas sipil dan militer Korsel.
Seorang pejabat Korsel di Pulau Yeongpyeong , terletak tepat di selatan perbatasan maritim Garis Batas Utara (NLL) yang disengketakan, mengatakan evakuasi dilakukan atas permintaan militer.
Penduduk Pulau Baengnyeong, terletak di sebelah barat Pulau Yeongpyeong, juga diminta mengungsi.
Situs koreajoongangdaily melaporkan Korsel menembakan 400 peluru artileri ke NLL, sebagai respon atas tindakan provokatif Korut. Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, respon atas tindakan Korut terjadi pukul 15:00 waktu setempat.
Menteri Pertahanan Korsel Shin Won-sik, bersama Kepala Staf Gabungan, menyaksikan penembakan yang disiarkan langsung dari pusat komando.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pihaknya harus siap merespon provokasi Korut di zona penyangga. “Tidak ada aktivitas luar biasa dari militer Korut,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan Korsel.
“Namun, kami harus bersiap membalas provokasi dengan tujuah menghancurkan musuh sepenuhnya sesuai prinsip pengambil tindakan,” kata Menhan Shin Won-sik.
Bukan kali pertama Korut tiba-tiba melepas tembakan artileri. Tahun 2010, Korut melakukan hal serupa yang menyebabkan empat warga Korsel tewas.
Saat itu Pyongyang mengatakan pihaknya terprovokasi latihan tembak Korsel yang salah satu peluru jatuh di perairan Korut.