Korsel Temukan Produk Anak Penyebab Kanker yang Diimpor dari Cina
Hasil pemeriksaan menyebut produk anak-anak yang dijual di platform ritel daring di Cina, AliExpress, diketahui mengandung zat penyebab kanker hingga sebanyak 56 kali lebih tinggi dari tingkat yang diizinkan pemerintah kota Seoul.
JERNIH-Pemerintah kota Seoul merilis temuan pemeriksaan keamanan terhadap 31 produk terlaris untuk anak-anak dan rumah yang dijual di AliExpress yang dioperasikan oleh Alibaba Group Cina, sebagaimana dilansir Yonhap-OANA, pada Senin, (8/4/2024).
Hasil pemeriksaan menyebut produk anak-anak yang dijual di platform ritel daring di Cina, AliExpress, diketahui mengandung zat penyebab kanker hingga sebanyak 56 kali lebih tinggi dari tingkat yang diizinkan pemerintah kota Seoul.
Dengan 8,18 juta pengguna aktif per bulan di Korea Selatan pada Februari, AliExpress muncul sebagai penjual daring terbesar kedua, setelah Coupang.
Adapun delapan produk yang diduga mengandung zat beracun yang jauh melebihi tingkat keamanan yang diperbolehkan, antara lain ban renang, dua model mainan gigitan bayi, alat bantu latihan jalan bayi, dan tas kulit untuk anak.
Khususnya pada tas kulit anak-anak, ditemukan empat jenis kandungan ftalat yang biasa digunakan dalam pengolahan plastik, dalam jumlah yang melebihi kadar yang diizinkan sebanyak 55,6 kali lipat.
Sementara itu, dua mainan gigitan bayi yang diuji tersebut dipastikan memiliki cacat desain yang dapat menyebabkan mati lemas, sedangkan alat bantu jalan bayi memiliki risiko penggunanya terjepit atau terluka saat terjatuh.
Setelah adanya temuan tersebut, Pemerintah kota Seoul berencana memperluas pengujian keamanan ke dua platform komersial daring terkemuka Cina yakni Temu dan Shein, dengan menjalankan sistem pemeriksaan keamanan reguler.
Pemerintah kota Seoul juga berencana merilis hasil pemeriksaan keamanan setiap minggu. Selain itu juga mengoperasikan layanan panggilan untuk menerima keluhan konsumen mengenai produk yang diimpor secara pribadi dari luar negeri. Rencananya akan dimulai pada minggu keempat bulan ini
Sepanjang 2023 produk yang diimpor langsung ke Korea Selatan dari luar negeri senilai sekitar 6,8 triliun won (Rp79 triliun). Angka tersebut meningkat tajam sebesar 28,3 persen dari tahun sebelumnya. Dan hampir separuhnya atau 48,7 persen merupakan produk diimpor dari Cina.
Umumnya Produk dari Cina tersebut diimpor langsung oleh konsumen untuk penggunaan pribadi sehingga tidak menjalani pemeriksaan keselamatan. Akibatnya berpotensi menimbulkan risiko keselamatan, seperti zat beracun, cacat desain, atau daya tahan yang buruk.
Untuk meminimalkan kerugian yang dialami konsumen Pemerintah kota Seoul berencana memberikan saran dan tindakan bantuan kepada konsumen yang terkena dampak melalui kerja sama dengan Badan Konsumen Korea. (tvl)