Crispy

Israel Kenakan Pajak Properti Gereja, Umat Kristen: Ini Upaya Yahudi Mengusir Kami dari Tanah Suci

  • Ada tradisi lama untuk tidak mengenakan pajak properti gereja. Empat kota di Israel melanggar tradisi itu.
  • PM Benjamin Netanyahu sempat melakukan intervensi untuk menjaga hubungan baik Israel dengan komunitas Kristen internasional.

JERNIH — Pemimpin gereja-gereja Kristen di Israel menuduh pemerintah lokal di empat kota berupaya mengusir umat Nasrani dari Tanah Suci dengan cara mengenakan pajak terhadap properti gereja.

“Kami yakin ini serangan terkoordinasi terhadap kehadiran umat Kristen di Tanah Suci,” tulis para pemimpin denominasi Katolik, Ortodoks Yunani, dan Ortodoks Armenia, dalam surat protes ke PM Benjamin Netanyahu dan dikutip situs greekreporter.com.

Pemerintah kota yang mengenakan pajak terhadap properti gereja adalah Tel Aviv, Ramallah, Nazareth, dan Yerusalem. Keempatnya mengirim surat peringatan kepada pemimpin gereja untuk membayar pajak atau menghadapi tindakan hukum.

Menurut para pemimpin umat Kristen, ada tradisi lama untuk tidak mengenakan pajak properti gereja. Properti komersial yang dikelola gereja juga tidak terkena pajak, karena seluruh penghasilan digunakan untuk memberi manfaat bagi negara; mendanai sekolah, membangun rumah sakit, panti jompo, dan merawat penyandang cacat.

Pejabat Israel merespon keluhan umat Kristen dengan mengatakan ini masalah keuangan biasa. Pemerintah kota mengenakan pajak atas properti komersial yang dikelola gereja, bukan properti keagamaan.

Upaya Sia-sia

Selama setahun terakhir pemerintah kota Tel Aviv, Ramallah, Nazareth, dan Yerusalem, mengirim surat peringatan kepada gereja.

Pemerintah kota Yerusalem mengatakan gereja-gereja lokal gagal mengajukan dokumen yang diperlukan untuk pembebasan pajak selama beberapa tahun, dan telah melakukan dialog berkelanjutan dengan beberapa gereja mengenai sengketa pajak.

Pekan lalu, pemimpin gereja-gereja di Yerusalem mengeluarkan pernyataan bersama, menyampaikan keprihatinan atas keputusan kota Yerusalem untuk mengambil tindakan hukum.

“Kami menyatakan tindakan mengancam seperti itu meremehkan karakter suci Yerusalem dan membahayakan kemampuan gereja melakukan pelayanan di negeri ini atas nama komunitasnya,” demikian pernyataan itu.

Namun, ini bukan perkembangan baru. Tahun 2018, setelah pemerintah kota Yerusalem mengumumkan rencana memungut pajak properti 650 juta shekel, atau 174,5 juta dolar AS, dari gereja yang tak digunakan untuk beribadah, muncul perlawanan.

Pemimpin tiga denominasi yang berbagi Gereja Makam Suci memutuskan menutup gereja selama periode puncak pariwisata dan lalu-linta peziarah Kristen untuk memperlihatkan dampak ekonomi tindakan pemerintah kota.

Setelah keputsuan itu, PM Benjamin Netanyahu melakukan intervensi dengan menghentikan upaya pengumpulan pajak properti, dan membentuk komisi untuk menyelesaikan masalah itu. Pemerintah Israel berusaha mencegah hubungan dengan komunitas Kristen internasional.

Umat Kristen lokal mewakili dua persen populasi Israsel. Banyak dari mereka adalah orang Arab pemeluk Katolik dan Ortodoks Yunani. Lainnya dalah orang Armenia yang lari dari genosida Kekaisaran Ottoman.

Back to top button