Sanus

Kemenkes Bakal Kirim Notifikasi Skrining Kesehatan pada Seluruh Masyarakat

Pada intinya masyarakat yang menerima notifikasi untuk melakukan skrining kesehatan di fasilitas layanan kesehatan terdekat.

JERNIH-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mengirim notifikasi skrining kesehatan kepada masyarakat melalui telepon seluler.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Dr. dr. Lucia Rizka, langkah tersebut sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat dan untuk memudahkan akan dilakukan di saat peringatan hari ulang tahun setiap penduduk.

“Kami akan ‘launching’ skrining (kesehatan, red) saat ulang tahun. Jadi, setiap warga negara pada saat ulang tahunnya akan diberikan notifikasi,” katan Lucia.

Pengiriman notifikasi melalui telepon seluler (ponsel) tersebut, pada intinya meminta kepada masyarakat yang menerima notifikasi untuk melakukan skrining kesehatan di fasilitas layanan kesehatan terdekat.

“Notifikasi tersebut berbunyi Anda hari ini diminta melakukan skrining di puskesmas, atau fasilitas kesehatan terdekat dari rumah Anda. Rencananya seperti itu,” katanya memberikan sedikit bocoran program tersebut.

Pelakasaan skrining kesehatan tersebut tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis, karena akan ditanggung pemerintah.

Menurut Lucia, skrining tersebut merupakani upaya promotif dan preventif Kesehatan yang dianggap jauh lebih efektif untuk menekan biaya kesehatan yang membengkak dengan upaya kuratif atau pengobatan.

“Kami akan lebih memasifkan skrining untuk mencegah penyakit, supaya tidak sakit, supaya biaya kesehatan kita tidak habis untuk (langkah, red.) kuratif. Jadi, biaya kesehatan lebih pada promotif dan preventif,” katanya.

Lucia juga menyebut jika biaya kesehatan tertinggi yang ditanggung negara selama ini adalah akibat penyakit degeneratif, khususnya gagal ginjal dan diabetes melitus yang kian hari justru penderitanya di usia yang semakin muda.

“Biaya kesehatan yang tertinggi itu untuk penyakit gagal ginjal dan yang karena disebabkan oleh diabetes melitus, dan sekarang usianya (penderita, red.) makin muda untuk diabetes melitus,” kata Lucia.

Untuk mendukung skrining kesehatan masif tersebut nantinya setiap faskes akan semakin dilengkapi peralatannya. (tvl)

Back to top button