Veritas

Pemimpin Koalisi Pemberontak Suriah Tiba di Damaskus

  • Di perbatasan Lebanon-Suriah, pengungsi Suriah anti-Bashar al-Assad menyemut untuk meminta izin kembali.
  • Pemimpin pemberontak itu tidak lagi menggunakan nama Abu Mohammed al-Jolani, tapi Ahmed al-Sharaa — nama masa kecilnya.

JERNIHAbu Mohammed al-Jolani, pemimpin koalisi pemberontak yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, Minggu 8 Desember tiba di Damaskus dan mengunjungi Masjid Umayyah.

Pemimpin Hayat Tahrir as-Sham (HTS), faksi terbesar dalam koalisi pemberontak anti-Bashar al-Assad, itu tidak lagi menggunakan nama Abu Mohammed al-Jolani. Ia secara resmi menyebut dirinya Ahmed al-Sharaa — nama yang diberikan keluarganya.

The New Arab memberitakan al-Sharaa memberikan pidato di depan massa di luar masjid, yang tak henti meneriakan Allahu Akbar. Dalam video yang beredar di Telegram, al-Sharaa memasuki masjid diiringi orang yang menyemangatinya.

Di perbatasan Lebanon-Suriah, arus pergerakan berlangsung sejak pagi. Pengungsi Suriah memanfaatkan kejatuhan Bashar al-Assad untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Situasi sebaliknya terjadi di wilayah-wilayah Suriah pro-rezim. Penduduk pro-Bashar al-Assad melarikan diri di tengah ketakutan aksi balas dendam.

Di Ersal, Bekaa utara, keluarga pengungsi Suriah penentang al-Assad bergerak ke titik penyeberangan Zamrani. Mereka keluar dari pengungsian menggunakan mobil, sepeda motor, dan tak sedikit yang berjalan kaki.

L’Orien L Jour membertakan Lebanon membuka perbatasan dengan Suriah, untuk memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah.

Perintah Terakhir Bashar al-Assad

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Minggu 8 Desember, mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad memberi perintah terakhir kepada pejabat dan perwira militernya sebelum meninggalkan negara yang dipimpinnya dengan tangan besi selama 24 tahun.

“Sebagai hasil perundingan antara pemerintah Suriah dengan sejumlah faksi dalam konflik bersenjata, Presiden Bashar al-Assad memutuskan untuk mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya,” kata Kemlu Rusia seperti dikutip The New Arab. “Instruksi terakhirnya adalah serahkan kekuasaan secara damai.”

Kemlu Rusia tidak mengatakan di mana Bashar al-Assad berada. Kedubes Rusia di Damaskus, menurut Kemlu Rusia, juga tidak berpartisipasi dalam perundingan.

Moskwa sangat khawatir dengan keadaan di Suriah, dan mendesak semua pihak menahan diri serta tidak menimbulkan kekerasan baru.

“Kami mendesak semua pihak yang terlibat menyelesaikan masalah pemerintahan dengan cara-cara politik,” demikian pernyataan Kemlu rusia.

Rusia punya pangkalan militer di Tartus, propinsi berpenduduk mayoritas Alawites. Kemlu Rusia mengatakan sejauh ini pangkalah militer Rusia bersiaga, tapi tidak ada ancaman terhadap mereka.

Back to top button