Crispy

40 Satelit Starlink Milik Elon Musk Rontok Dihantam Badai Geomagnetik

  • Yang menjadi pertanyaan mengapa Elon Musk meluncurkan satelit-satelit itu padahal mereka tahu akan ada badai geomagnetik.
  • Saat badai datang tiba-tiba, satelit gagal meningkatkan ketinggian orbit dan melayang masuk ke atmosfer.

JERNIH — Sedikitnya 40 dari 49 satelit Starlink milik juragan SpaceX Elon Musk yang diluncurkan pekan lalu mati dan akan hacur karena deorbit, serta terbakart di atmosfer Bumi akibat badai geomagnetik.

The Sun memberitaan 40 satelit itu diluncurkan pekan lalu. Setiap satelit berharga 250 ribu dolar, atau Rp 3,5 miliar. Yang berarti, badai geomagnetik membuat Elon Musk kehilangan 10 juta dolar AS, atau Rp 143,4 miliar.

Badai geomagnetik yang mengguncang magnetosfer Bumi pada 4 Februari meningkatkan hambatan atmosfer, mencegah satelit menaikan orbitnya.

Akibatnya, satelit akan jatuh kembali ke Bumi oleh tarikan gravitasi sebelum berubah menjadi debu saat memastuki atmosfer.

“Sayangnya satelit yang dikerahkan Kamis pekan lalu secara signifikan terpengeruh badai geomagnetik pada Jumat lalu,” tulis SpaceX di situs web-nya.

Badai menyebabkan atmosfer menghangat dan kepadatan atmosfer di ketinggian penyebaran yang rendah meningkat. GPS onboard menunjukan tingkat keparahan badai menyebabkan hambatan atmosfer melonjak hingga 50 persen.

Satelit dimasukan ke mode aman, yang menginstruksikan mereka untuk terbang, tapi itu tidak cukup untuk menyelamatkan 40 satelit itu.

“Peningkatan hambatan di ketinggian rendah mencegah satelit meninggalkan mode aman untuk memulai menuver peningkatan orbit,” kata SpaceX. “40 satelit akan, atau mungkin sudah, memasuki atmosfer Bumi.”

SpaceX mengumumkan Starlink, proyek untuk memancarkan jangkauan internet ke mana saja di planet ini menggunakan konstelasi satelit, pada 2015 dan meluncurkan batch pertamanya empat tahun kemudian.

Perusahaan bermaksud menempatkan 12 ribu satelit ke orbit Bumi, meningkat menjadi 42 ribu satelit di masa depan. Saat ini Starlink memiliki hampir 2.000 satelit di orbit.

Badai geomagnetik terjadi ketika Matahari memuntahkan partikel bermuatan yang berinteraksi dengan medan magnet Bumi. Badai dapat mengganggu satelit, dan dalam kasus ekstrem mengacaukan sistem GPS serta mematikan jaringan listrik.

Para astronom mempertanyakan mengapa SpaceX melanjutkan peluncuran pekan lalu padahal merek tahu badai geomagnetik akan datang.

“Ini menimbulkan banyak pertanyaan,” tulis astronom dan penulis John Barentine di Twitter. “Apakah SpaceX secara sadar meluncurkan satelit dalam kondisi seperti itu.”

Barentine juga bertanya apakah SpaceX siap menghadapi peningkatan laju badai geomagnetik saat Matahari memasuki titik maksimum dalam siklus paling aktif selama beberapa tahun ke depan?

“Jelas mereka tidak dapat mengatasi peningkatan hambatan yang sangat tiba-tiba,” Barentine berkicau. “Tapi mereka memiliki sedikit mesin ion berbahan bakar krypton yang mereka gunakan untuk meningkatkan orbit.”

Dr Jonathan McDowell, astrontom di Harvard’s Center for Astrophysics, menyatakan keprihatinannya. “Semua indeks yang berbeda menunjukan peristiwa sangat kecil, yang menyiratkan Starlink dapat menanganinya,” kata McDowell.

Back to top button