Crispy

43 Ribu Anak di AS Kehilangan Orang Tua dan Ribuan Ibu Muda Mendadak Janda Akibat Pandemi Covid-19

  • Ribuan ibu muda harus menanggung beban hidup sendirian dengan kesulitan finansial.
  • Anak-anak terpukul dan menjadi generasi rentan frustrasi.

JERNIH — Sebanyak 43 ribu anak di AS diperkirakan kehilangan satu orang tua akibat pandemi Covid-19 yang mulai melanda negeri Paman Sam Februari 2020.

Sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA Pediatrics menemukan terjadi peningkatan kematian orang tua 20 persen lebih tinggi dibanding tahun-tahun bisa, atau sebelum pandemi.

Kehilangan ini tidak hanya tragis bagi anak-anak tai juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, persoalan di sekolah, dan kesenjangan ekonomi selama bertahun-tahun,” kata Emily Smith Greenway, rekan penulis studi dan profesor studi sosiologi dan spasial University of Southern California.

“Orang-orang menghadapi kerugian di tahun yang lebih terisolasi dan genting secara ekonomi bagi begitu banyak keluarga,” kata Smith-Greenway kepada Al Jazeera.

Studi juga menemukan anak-anak kulit hitam terpengaruh secara tidak proporsional, meski populasi mereka 14 persen anak-anak di AS. Jumlah anak-anak kulit hitam yang menjadi yatim atau piatu berjumlah 20 persen dari 43 ribu.

Trump yang Meremehkan

Ketika AS bergulat dengan hari-hari awal krisis virus korona, mantan presiden Donald Trump berulang kali meremehkan tingkat keparahan, dengan secara keliru mengklaim virus tidak mempengaruhi anak muda.

Laura Guerra punya pengalaman yang menyakitkan. Dua hari setelah merayakan ulang tahun Emilia, putri mereka, Guerra harus menyaksikan Rodrigo, suaminya yang berusia 33 tahun, mengembuskan nafas terakhir pada malam Natal.

Guerra tidak pernah menyangka akan menjadi janda dalam usia muda, dan mengurus anak sendirian. Ia harus melunasi cicilan rumah, dan tidak bisa membayar ibu mertua untuk menjaga putrinya yang masih kecil.

Emilia, putri Guerra, kini menerima tunjangan kematian Jaminan Sosial, tapi tidak cukup mengatasi kesulitan finansial mereka. Yang bisa dilakukan Laura Guerra adalah membuktikan Rodrigo terjangkit Covid-19 di tempat kerjanya untuk mendapatkan kompensasi.

Pamela Addison, yang juga kehilangan suaminya akibat Covid-19, kini hidup dengan dua anak yang berusia dua tahun dan lima bulan. “Menjadi janda dengan dua anak kecil sungguh tidak diinginkan siapa pun,” kata Addison yang berusia 37 tahun.

Ia menghabiskan seluruh gaji untuk membayar penitipan anak dan hipotek. Ia beruntung punya tabungan untuk membayar tagihan lain, tai sampai kapan dia tidak tahu.

Laura Guerra dan Addison adalah dua dari ribuan perempuan yang mendadak janda akibat pandemi Covid-19. Mereka tidak pernah siap.

Back to top button