550 Jamaah Haji Meninggal Akibat Cuaca Panas, Terbanyak dari Mesir
- Suhu mencapai 51,8 derajat Celcius, yang membuat jamaah harus selalu menyiram kepala dengan air.
- Sejumlah jamaah mengatakan mayat bergeletak di jalanan, petugas kewalahan mengangkut.
JERNIH — Sejumlah diplomat mengatakan setidaknya 550 jamaah haji meninggal dunia akibat cuaca panas. Jumlah terbanyak, 323 jamaah, berasal dari Mesir.
“Kamar mayat Al Muaisem, salah satu kamar mayat terbesar di Mekkah, berisi 550 jenazah,” kata seorang diplomat Arab. “Ada kematian baru, yang menjadikan jumlah kematian total 557.”
Yordania melaporkan kematian 60 jamaahnya, naik dari perhitungan resmi sebanyak 41 orang. Satu jamaah asal Mesir menderita luka fatal dalam kerumunan.
Pusat meteorologi nasional Arab Saudi mengatakan suhu mencapai 125 derajat Fahrenheit, atau 51,8 derajat Celcius, di Masjidil Haram pada Senin 17 Juni.
Pihak berwenang Arab Saudi melaporkan telah merawat 2.000 jamaah yang menderita tekanan panas, tapi tidak ada laporan terbaru sampai Minggu 16 Juni apakah ada korban jiwa.
Tahun lalu, diplomat melaporkan jumlah kematian jamaah terbanyak berasal dari Indonesia, yaitu 240. Namun tahun ini tidak ada data kematian jamaah haji asal Indonesia.
Pada puncak ibadah haji, Senin 17 Juni, jamaah menuangkan botol air ke atas kepala mereka. Relawan membagikan minuman dingin dan es krim cokelat yang cepat meleleh untuk membantu jamaah mengatasi stress akibat panas.
Beberapa jamaah mengatakan melihat mayat di pinggir jalan, dan layanan ambulan kewalahan mengangkut.