
“Agak Laen 2: Menyala Pantiku!” menjanjikan tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan kekacauan komedi yang lebih matang, segar, dan agak laen dari sebelumnya.
JERNIH – Setelah sukses besar dengan film pertama yang mencatat rekor penonton, kuartet komika Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga kembali hadir di layar lebar melalui film terbaru mereka, “Agak Laen 2: Menyala Pantiku!”. Meski secara naratif tidak sepenuhnya menjadi sekuel langsung, film ini membawa semangat, humor, dan kekacauan khas “Agak Laen” ke dalam latar cerita yang sama sekali baru: dunia detektif dan panti jompo misterius.
Film ini tetap mempertahankan DNA komedi absurd dan situasi yang dibuat oleh para komika. Disutradarai kembali oleh Muhadkly Acho dan diproduseri oleh Ernest Prakasa bersama Dipa Andika, gaya komedi yang diusung banyak terinspirasi dari film-film komedi legendaris seperti Warkop DKI, di mana humor muncul dari kekacauan situasi dan interaksi karakter yang unik.
Bedanya, kali ini mereka bertransformasi dari penjaga rumah hantu menjadi detektif kepolisian yang jauh dari kata profesional. Penyamaran mereka sebagai perawat panti jompo bernama “Panti Asuhan Menyala” diyakini akan memicu serangkaian insiden lucu dan tak terduga.

Jika film pertama berlatar horor-komedi di rumah hantu, “Agak Laen 2” membawa genre baru yakni komedi investigasi alias kriminal ringan. Cerita berfokus pada misi mereka untuk menangkap buronan kasus pembunuhan anak wali kota yang bersembunyi di panti jompo. P
ergeseran latar ini memberikan kesegaran, menantang para pemeran untuk menciptakan kekonyolan di tengah suasana yang lebih misterius dan serius. Film ini juga menyisipkan elemen drama yang lebih kuat, menyoroti beban dan dilema pribadi masing-masing karakter di balik kekonyolan mereka.
Kualitas produksi di bawah rumah produksi Imajinari tetap terjaga. Selain kuartet utama, film ini diperkuat oleh jajaran aktor senior dan populer seperti Jajang C. Noer, Tissa Biani, Ayushita, dan Tika Panggabean. Kehadiran tokoh-tokoh ini tidak hanya memperkaya dinamika, tetapi juga berpotensi menjadi “umpan” yang efektif untuk memunculkan reaksi komedi dari Bene, Boris, Jegel, dan Oki. Bahkan terdapat adegan aksi yang digarap serius, menunjukkan peningkatan ambisi produksi.
Muhadkly Acho mengungkapkan bahwa pilihan latar panti jompo juga bertujuan untuk memberikan citra baru pada griya lansia yang sering digambarkan suram dalam film. Film ini mencoba menghadirkan dinamika kehidupan para lansia dengan sentuhan yang lebih hangat, meskipun tetap dibalut dalam kekacauan komedi khas Agak Laen.

Setidaknya ada tujuh alasan mengapa anda harus menonton “Agak Laen 2: Menyala Pantiku!”
Komedi Absurd Khas Kwartet Agak Laen
Bene, Boris, Jegel, dan Oki adalah jaminan tawa. Chemistry mereka yang sudah teruji sejak podcast hingga film pertama, memastikan setiap dialog dan improvisasi akan mengocok perut. Mereka dikenal mampu menciptakan humor dari situasi paling tegang sekalipun.
Perubahan Latar dan Genre yang Segar
Beralih dari rumah hantu ke panti jompo dan genre detektif adalah keputusan berani. Ini menjamin penonton tidak akan disuguhi pengulangan cerita, melainkan petualangan baru yang lebih liar dan penuh kejutan.
Misi Penyamaran yang Penuh Kekacauan
Konflik utama—empat detektif amatir menyamar sebagai perawat di panti jompo untuk mencari buronan—secara inheren sudah sangat lucu. Penyamaran yang “agak laen” pasti akan menghasilkan serangkaian salah paham dan kejadian konyol yang menjadi jantung komedi film ini.

Kombinasi Komedi, Misteri, dan Drama
Film ini menawarkan paket lengkap. Anda akan tertawa terbahak-bahak, tetapi juga disajikan misteri investigasi yang membuat penasaran, serta sentuhan drama personal para tokoh yang memberikan kedalaman emosional.
Dukungan Aktor Lintas Generasi
Kehadiran aktor dan aktris senior seperti Jajang C. Noer dan Ayushita akan memberikan pondasi akting yang kuat. Interaksi antara para komika dengan aktor senior ini diprediksi akan menjadi sumber komedi dan dinamika cerita yang menarik.
Bukti Keseriusan Membangun Franchise
Film ini menunjukkan keseriusan Imajinari untuk membangun franchise komedi Indonesia. Kehadiran “Agak Laen 2” adalah jembatan penting yang akan menentukan arah cerita ke depannya, bahkan dikabarkan terdapat teaser untuk film ketiga.
Film Komedi Paling Dinantikan Tahun Ini
Mengingat kesuksesan fenomenal film pertama yang menjadi salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa, “Agak Laen 2” adalah film yang paling dinanti. Antusiasme tinggi dari para penonton menjamin bioskop akan kembali bergemuruh dengan tawa kolektif, memberikan pengalaman menonton yang meriah.(*)
BACA JUGA: Fenomena Pangku, Film Terbaik FFI 2025 yang Mampu Menumbangkan Blockbuster di FFI 2025






