Airbus Recall 6.000 Unit A320, Penerbangan Global Terganggu

- Perbaikan hanya berlangsung dua jam, meliputi pengembalian perangkat ke perangkat lunak sebelumnya
- Saat perintah penarikan dikeluarkan, 3.000 A320 sedang berada di angkasa.
JERNIH — Airbus Eropa, Jumat 28 November, mengeluarkan perintah penarikan untuk perbaikan (recall) 6.000 unit keluarga jet A320, yang diperkirakan akan mengancam perjalanan di seluruh dunia sepanjang akhir pekan.
Perintah penarikan, yang kali pertama dalam 55 tahun sejarah Airbus, terjadi beberapa pekan setelah A320 mengungguli Boeing 737 sebagai model paling laris. Buktinya, saat Airbus mengeluarkan perintah penarikan untuk perbaikan, sekitar 3.000 unit keluarga A320 sedang mengudara.
Perbaikan ini relatif sederhana, tapi harus dilakukan sebelum pesawat dapat terbang kembali. Menurut buletin Airbus kepada maskapai penerbangan, perbaikan melibatkan pengembalian ke perangkat lunak sebelumnya, dan reposisi ke pusat perbaikan.
Seluruh maskapai penerbangan di AS, Amerika Selatan, Eropa, India, dan Selandia Baru, memperingatkan bahwa perbaikan berpotensi menyebabkan penundaan atau pembatalan penerbangan.
American Airlines, operator terbesar A320 di dunia, mengatakan sekitar 340 dari 480 A320 membutuhkan perbaikan. Perusahaan memperkirakan perbaikan akan selesai Sabtu 29 November. Artinya, setiap pesawat butuh dua jam perbaikan.
ANA Holding, maskapai penerbangan terbesar di Jepang, membatalkan 65 penerbangan pada Sabtu 29 November. Penarikan A320 memaksanya mengandangkan beberapa pesawat. ANA Holding dan Peach Aviation, afiliasinya, adalah operator Airbus lorong tunggal terbesar di Jepang, termasuk A320.
Asiana Airlines Korea Selatan mengatakan tidak ada gangguan penerbangan besar, karena pekerjaan dengan 17 pesawat terdampak sedang berlangsung.
Diluncurkan 1984, A320 adalah jet penumpang arus utama pertama yang memperkenalkan kontrol komputer fly by wire. A320 bersaing dngan Boeing 737 MAX, yang mengalami pengandangan panjangan di seluruh dunia setelah kecelakaan di Indonesia dn Etiophia.
Permintaan untuk dua merk itu melonjak dalam beberapa tahun terakhir, seiring pertumbuhan eonomi di Asia. Dua pesawat itu setiap tahun membawa ratusan ribu pelancong baru ke angkasa.




