Crispy

Ajaib, Vietnam Bebas Virus Korona

Ho Chi Minh City — Virus korona menyebar ke seluruh dunia, tapi Vietnam mengumumkan seluruh dari 16 korban terinfeksi sembuh total dan meninggalkan rumah sakit.

Vietnam mengumumkan bersih dari virus korona.

Seluruh dari 16 pasien terdiri dari berbagai usia. Mulai anak-anak sampai seorang pria berusia 73 tahun. Mereka meninggalkan rumah sakit, Rabu lalu.

Selama 15 hari terakhir Vietnam, terhitung sampai Jumat 28 Februari 2020, Vietnam tidak menemukan kasus baru.

Kasus terakhir dilaporkan 13 Februari 2020 lalu di sebuah desa di utara Hanoi. Vietnam melakukan tindakan cepat, dengan menutup desa — dengan 10 ribu penduduk di dalamnya — selama 20 hari.

“Jika mengatasi wabah virus korona adalah perang, maka kami telah memenangkan perang pertama,” kata wakil PM Vietnam Vu Duc Dam. “Saya katakan perang pertama, karena situasi sangat tidak terduga.”

Di seluruh dunia, virus korona telah menjangkiti 85 ribu orang, dengan jumlah kematian 3.000.

Di setiap negara yang disinggahi virus korona, terjadi peningkatan korban terinfeksi setiap hari, dan kematian pada pekan berikut. Namun, situasi sebaliknya terjadi di Vietnam.

Sejak mengkarantina 16 korban terinfeksi, Vietnam tidak pernah mengumumkan terjadi kenaikan atau menemukan kasus baru. Tidak pula ada pengumuman kematian.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan respon cepat pemerintah adalah sangat penting untuk mengatasi krisis awal. Vietnam melakukan dengan baik.

Pasien terakhir atau No 16, berinisial NVY dan berusia 50 tahun, dikeluarkan dari rumah sakit, Rabu lalu. Ia tertular virus korona dari putrinya, berinisial NTD dan berusia 23 tahun.

Keduanya penduduk Distrik Loi di Propinsi Vinh Phuc, tempat 11 kasus ditemukan.

NTD adalah satu dari delapan karyawan perusahaan Jepang yang kembali dari Wuhan, episenter virus korona, pada 17 Januari 2020. Enam dari delapan karyawan itu dinyatakan positif terjangkit virus di kemudian hari.

Beberapa kerabat dan teman-teman mereka juta terinfeksi, termasuk bayi usia tiga bulan — pasien virus korona termuda di dunia hingga saat ini.

Proaktif, Konsisten

Dr Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam, menghubungkan keberhasilan Vietnam dengan dua hal; proaktif dan konsistensi pemerintah merespon wabah.

Mimpi buruk virus korona di Vietnam dimulai ketika dua WN Cina di Ho Chi Minh City diketahui mengidap virus pada 23 Januari, atau pada hari pertama Tahun Baru Imlek — di Vietnam disebut Tahun Baru Tet.

Pada 1 Februari, jumlah terinfeksi menjadi enam. Pemerintah Vietnam segera mengumumkan virus korona sebagai epidemi.

Pada 13 Februari, satu penduduk Son Loi diidentifikasi mengidap virus. Saat itu pula 10 ribu penduduk dikunci selama 20 hari, dengan seluruh jalan desa dijaga tentara.

“Vietnam mengaktifkan sistem respon pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan,” kata Dr Kidong Park.

“Satu hal lagi, pesan komunikasi risiko yang jelas, dan kolaborasi multi-sektoral, juga menjadi kunci sukses Vietnam,” lanjutnya.

Back to top button