Aktivis Hindu Ancam Bakar Diri Massal Jika Kuil Berusia 250 Tahun Dipindah dari Stasiun KA
- Pengelola kuil mengatakan Kuil Dewi Chamunda Devi ada sebelum jalur kereta api dibangun.
- Jika kuil tak boleh digeser, Stasiun KA ditutup secara permanen.
JERNIH — Aktivis Vishva Hindu Parishad dan Bajrang Dal di negara bagian Uttar Pradesh, India, mengancam akan bakar diri massal jika Kuil Dewi Chamunda Devi yang berusia 250 tahun dipindahkan dari Stasiun Kereta Api Raja Mandi, Agra.
“Kami akan membakar diri di lokasi stasiun jika pihak Kereta Api India tidak menarik keputusannya,” kata Govind Parashar, presiden nasional Rasthriya Hindu Parishad Bharat.
Departemen KA mengeluarkan pemberitauan kepada otoritas kuil untuk menggeser bangunan kuil karena menghalangi penumpang. Pihak berwenang juga telah mengeluarkan pemberitahuan serupa ke masjid yang dibangun di stasiun kereta api di Agra.
“Kami telah mengeluarkan pemberitahuan ke beberapa bangunan keagamaan di atas tanah KA India di distrik Agra,” kata Prahasti Srivastava, humas KA India, kepada kantor berita Press Trust India.
Pemberitahuan untuk kuil dan masjid adalah bagian upaya anti-penyerobotan lahan milik negara, dan dilakukan atas perintah Mahkamah Agung India. Otoritas Kuil Chamunda Devi diminta menyerahkan semua dokumen sebelum 13 Mei.
Mahant Virendra Anand, kepala otoritas kuil, mengatakan kepada India Today; “Kuil ini berusia 300 tahun. Kami akan mati, tapi tidak ada yang dapat memindahkan kuil ini, bahkan satu bata pun.”
Menurutnya, orang-orang KA India tidak tahu apa-apa. “Jika Anda perhatikan, jalur kereta api di sini melengkung. Ini menunjukan jalur itu ada setelah kuil ini dibangun,” katanya. “Jadi, bagaimana kami disebut melanggar batas tanah kereta api?”
Ancaman ini membuat Prashasti Srivastava memperlunak sikap. “Kami akan mencoba melakukan pembicaraan,” katanya. “Jika kuil tidak diizinkan dipindahkan, kami akan menutup permanen Stasiun KA Raja Mandi.”