Amerika ‘Sindir’ Tiga Negara Eropa Dukung Iran
“Mereka secara terbuka ‘memilih berpihak pada Ayatollah. Kami tidak akan pernah mengizinkan Republik Islam Iran memiliki senjata nuklir”
JAKARTA – Amerika Serikat (AS) mengecam sekutu Washington di Eropa. Hal itu terlihat saat rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) beberapa waktu lalu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengklaim sejumlah pejabat yang ada di tiga negara yakni Jerman, Prancis, dan Inggris secara pribadi mendukung dan berpihak kepada Iran.
“Mereka secara terbuka ‘memilih berpihak pada Ayatollah’. Kami tidak akan pernah mengizinkan Republik Islam Iran memiliki senjata nuklir,” kata Pompeo dalam pidatonya di DK PBB, ditulis Sputnik, Jumat (21/8/2020).
Setelah menegur Prancis, Jerman, dan Inggris, Pompe kemudian memuji negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) – Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi-.
“(Mereka) Pantas dipuji karena menunjukkan keberanian dan persatuan dalam peringatan tentang bahaya dari Iran,” ujarnya.
Merujuk pernyataan GCC pada 9 Agustus kepada PBB, yang menyerukan perpanjangan embargo senjata internasional, bakal berakhir pada 18 Oktober mendatang.
Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal GCC, Nayef Falah Mubarak al-Hajraf, menambahkan sangat tidak tepat untuk mencabut pembatasan pasokan senjata dari dan ke Iran, sampai negara tersebut menghentikan kegiatan destabilisasi di kawasan.
“(Iran) harus berhenti memasok senjata kepada organisasi teroris dan sektarian,” katanya.
Ketiga negara Eropa tersebut telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menjelaskan bahwa sebagai anggota yang masih aktif dari perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), mereka tidak dapat mendukung dorongan AS untuk menggunakan mekanisme “snapback” karena melanggar perjanjian.
“Prancis, Jerman, dan Inggris (‘the E3’) mencatat bahwa AS berhenti menjadi peserta JCPoA setelah penarikan mereka dari kesepakatan pada 8 Mei 2018,” pernyataan tiga negara itu.
“Kami tetap berkomitmen pada JCPoA meskipun ada tantangan signifikan yang disebabkan oleh penarikan AS. Kami percaya bahwa kami harus mengatasi masalah ketidakpatuhan sistematis Iran saat ini dengan kewajiban JCPoA melalui dialog antara peserta JCPoA.”
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, melalui akun Tweetnya, menyebut upaya AS untuk memperpanjang embargo senjata sebagai sah dan kejam.
Rusia dan Cina sama-sama menyatakan dukungan untuk Iran, dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyebut dorongan sanksi Washington “tidak masuk akal.”
“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa AS telah menarik diri dari JCPOA, dan oleh karena itu tidak memiliki hak untuk meminta pemulihan rezim sanksi PBB terhadap Iran,” ujar dia. [Fan]