Angkatan Laut Amerika Dapat Kiriman Pesawat Tempur dari Boeing
WASHINGTON – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menerima pengiriman pesawat terakhir Super Hornet Blok II yakni Boeing F/A-18E/F yang telah menjadi pesawat serang andalan Matra Laut Pentagon selama hampir dua dekade. Sehingga jumlah total pesawat yang dikirim sejak 2005 mencapai 608 (di antaranya 322 kursi tunggal F/A-18Es dan 286 kursi twin F/A-18Fs).
Dirilis Janes, Senin (27/4/2020), pesawat terakhir dikirim ke Strike Fighter Squadron 34, yang berbasis di Naval Air Station Oceana di Virginia pada 17 April 2020 lalu.
Direktur kantor program Pentagon F/A-18, Jason Denney, mengatakan pengiriman pesawat andalan itu merupakan batu loncatan untuk terus mengembangkan platform guna memenuhi kebutuhan Angkatan Laut AS yang terus berkembang.
“Ini menekankan peningkatan Blok III. Yang hanya beberapa langkah lagi ke depan. Dengan platform uji Blok III Super Hornet baru diharapkan akan dikirimkan dalam dua bulan ke depa,” ujarnya.
Sebelumnya, Boeing memulai pengembangan Blok III Super Hornet pada akhir 2000-an, menjanjikan fitur-fitur siluman baru dan jangkauan yang luas, serta avionik canggih.
Bagi banyak sekutu NATO Amerika, jet generasi 4,5 ini telah dipandang sebagai salah satu alternatif yang mungkin untuk Lockheed Martin F-35 yang lebih mahal. Boeing sendiri telah mengambil keuntungan dari penundaan berulang untuk program F-35, tetapi telah terbukti tidak dapat meyakinkan Korps Marinir untuk mengganti Hornets F/A-18C yang menua dengan F-35Cs.
Angkatan Laut AS berencana untuk membeli sekitar 260 unit F-35Cs, yang rencananya untuk menyesuaikan setiap kelompok serangan kapal induknya dengan empat skuadron tempur – dua dengan Super Hornets, dan dua dengan F-35Cs-.
Untuk nilai kontrak, Angkatan Laut AS memberi Boeing senilai 4 miliar dolar Amerika untuk Super Hornets Blok III pada Maret 2019. Dimana perusahaan itu berjanji akan mengirimkan sekitar 72 pesawat Block III dalam dua tahun ke depan.
Ditulis Flight Global, pesawat-pesawat itu diharapkan memiliki sistem kokpit baru yang canggih, penampang radar yang dikurangi, tangki bahan bakar baru yang membawa bahan bakar ekstra hingga 1.590 kg, dan jam terbang hingga 10.000 jam. [Fan]