Antisipasi Erupsi Semeru, Penerbangan Kini Lewat Utara Jawa
Hasil paper test di bandara Juanda–Surabaya, Yogyakarta International Airport, Notohadinegoro–Jember, Banyuwangi International Airport, dan Abdul Rahman Saleh–Malang menyatakan negatif abu vulkanik
JERNIH – Pesawat terbang kini diarahkan untuk mengambil rute di utara Pulau Jawa untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik erupsi Gunung Semeru. Sejak terjadi erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021) operasional penerbangan telah melakukan berbagai antisipasi.
“Kami telah melakukan koordinasi antarwilayah Flight Information Region (FIR) Ujung Pandang dan Jakarta untuk sementara tidak menggunakan rute W33 di sebelah selatan Surabaya,” kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
AirNav Indonesia terus melakukan update informasi terkait potensi dampak sebaran abu vulkanik terhadap operasional penerbangan. AirNav juga berkoordinasi dengan penyelenggara bandar udara di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk terus melakukan update hasil paper test yang dapat mengidentifikasi intensitas sebaran abu vulkanik di lokasi masing-masing.
AirNav pun telah merilis sejumlah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru tersebut dengan perkembangan detail terakhir pada Minggu (5/12/2021). Pertama, ASHTAM 2176 dengan status RED ALERT yang mengidentifikasi bahwa tidak ada abu vulkanik yang terpantau melalui citra satelit dan tidak terdapat laporan terbaru terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru.
“Hasil paper test yang dilakukan di bandara Juanda–Surabaya, Yogyakarta International Airport, Notohadinegoro–Jember, Banyuwangi International Airport, dan Abdul Rahman Saleh–Malang menyatakan negatif abu vulkanik,” imbuhnya.
Berdasarkan data tersebut, dia menegaskan bahwa aktivitas erupsi Gunung Semeru tidak banyak berpengaruh terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Denpasar, Jember, Banyuwangi, Malang, Semarang, Yogyakarta maupun Solo. “Tidak ada rute penerbangan yang terdampak sebaran abu vulkanik dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Semeru,” tambahnya.
Selanjutnya, AirNav akan berkoordinasi dengan stakeholders penerbangan terkait, dan bersiaga jika terdapat update informasi dampak erupsi Semeru yang berpotensi mempengaruhi operasional penerbangan. AirNav juga akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan semua penerbangan dapat terhindar dari sebaran abu dari Gunung Semeru. [*]