Apple Raih Rekor Pendapatan Rp 1706 Triliun

Apple kembali memecahkan rekor! Raksasa Cupertino ini baru saja menutup Kuartal-4 tahun fiskal 2025 dengan pencapaian yang fantastis, mencatat pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang sejarah bulan September.
JERNIH – Apple telah mengumumkan hasil keuangannya untuk kuartal keempat tahun fiskal 2025 yang berakhir pada 27 September 2025, mencatatkan beberapa rekor baru yang fantastis. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino ini berhasil membukukan pendapatan kuartalan sebesar 102,5 miliar dolar (sekitar Rp 1.706 triliun), meningkat signifikan sebesar 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Angka-angka kunci lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Laba bersih kuartalan Apple mencapai 27,5 miliar dolar (sekitar Rp 457,8 triliun), sementara laba per saham (EPS) terdilusi melonjak menjadi 1,85 dolar, naik 13% secara tahunan.

“Hari ini, Apple sangat bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal September sebesar 102,5 miliar dolar, termasuk rekor pendapatan kuartal September untuk iPhone dan rekor pendapatan sepanjang masa untuk Layanan,” kata Tim Cook, CEO Apple.
Pertumbuhan pendapatan didorong oleh kinerja luar biasa di dua sektor utama:
iPhone 17 Mendorong Rekor Pendapatan Produk
Permintaan yang kuat untuk seri iPhone terbaru—termasuk iPhone 17, iPhone 17 Pro, Pro Max, dan iPhone Air—mendorong pendapatan iPhone mencapai rekor kuartal September baru sebesar 49,02 miliar dolar (sekitar Rp 816,1 triliun). Angka ini merupakan peningkatan sebesar 6% dibandingkan dengan seri iPhone 16 tahun sebelumnya.
Meskipun model-model baru ini disambut antusias, Apple mencatat bahwa seri iPhone 17 hanya tersedia di pasaran selama delapan hari sebelum penutupan kuartal. Oleh karena itu, dampak penuh dari peluncuran produk ini diperkirakan akan lebih tercermin dalam laporan keuangan Apple untuk Kuartal Pertama (Q1) 2026.
Layanan Mencapai Puncak Baru Sepanjang Masa
Sektor Layanan Apple, yang mencakup App Store dan semua layanan berbasis langganan perusahaan, mencatat pendapatan tertinggi sepanjang masa sebesar 28,75 miliar dolar (sekitar Rp 478,7 triliun).
Selain iPhone dan Layanan, beberapa kategori produk lain juga menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan:

Mac
Pendapatan Mac mencapai 8,73 miliar dolar (sekitar Rp 145,4 triliun), melonjak 13% dari tahun lalu. Pertumbuhan ini terjadi meskipun tidak ada rilis Mac baru yang signifikan selama kuartal tersebut. Sama seperti iPhone, model MacBook Pro dengan chip M5 yang baru diumumkan diperkirakan akan memberikan dorongan besar dalam laporan Q1 2026.
Wearable, Home, dan Aksesori
Kategori ini kini bernilai 9,01 miliar dolar (sekitar Rp 150 triliun). Sementara pendapatan iPad menunjukkan stabilitas, mencapai 6,95 miliar dolar (sekitar Rp 115,6 triliun) tanpa perubahan yang signifikan.

Kevan Parekh, CFO Apple, menyoroti pencapaian tahun fiskal secara keseluruhan. “Hasil kuartal September kami menutup tahun fiskal yang memecahkan rekor, dengan pendapatan mencapai 416 miliar dolar, serta pertumbuhan EPS dua digit,” ujar Parekh.
Ia juga menambahkan bahwa berkat loyalitas pelanggan yang tinggi, basis perangkat aktif terpasang Apple mencapai rekor tertinggi baru di semua kategori produk dan segmen geografis.
Menatap ke depan, Apple memperkirakan musim liburan yang kuat, dengan pendapatan diproyeksikan tumbuh antara 10% hingga 12%. Namun, Cupertino juga memperkirakan harus menanggung biaya terkait tarif sebesar 1,4 miliar dolar selama periode liburan tersebut.
Dewan direksi Apple telah mengumumkan dividen tunai sebesar 0,26 dolar per lembar saham biasa, yang akan dibayarkan pada 13 November 2025 kepada para pemegang saham yang tercatat pada penutupan perdagangan 10 November 2025.(*)
BACA JUGA: Apple Watch Series 11, SE 3, Ultra 3: Revolusi Teknologi di Pergelangan Tangan






